Pentingnya Sumber Energi Baru untuk Perkembangan Industri

marketeers article
73577627 green power button. clean energy concept. 3d illustration

Krisis yang dihadapi karena coronavirus (COVID-19) kini mulai merambah ke pasokan energi. Karenanya, penting untuk menemukan alternatif lain untuk menanggulangi kesulitan yang dihadapi. Isu energi bukan lagi hal yang baru, permasalahan ini memang sudah ada jauh dari merebaknya COVID-19. Namun, kesadaran untuk mencari jalan keluar kini semakin didorong.

Setiap negara yang sedang atau terus membangun pasti membutuhkan energi. Namun, besarnya kebutuhan ini terkadang tidak disadari.

“Untuk mengawali pergerakan ini harus ada insentif sehingga perkembangan untuk menemukan energi terbarukan bisa terus digenjot. Karena, kita tidak bisa lagi bergantung pada minyak bumi sebab produksi yang rendah. Kita juga tidak bisa lagi bergantung pada batu bara karena permasalahan lingkungan,” ujar Martiono Hadianto, anggota Jakarta CMO Club pada acara Industry Roundtable: Surviving The Covid-19, Preparing The Post, Selasa (14/04/2020).

Isu lingkungan kini makin kencang diperbincangkan. Sumber energi lain diharapkan bisa lebih ramah pada lingkungan, energi matahari dan panas bumi dianggap menjadi opsi yang cukup baik. Martiono menambahkan untuk mendorong sumber energi terbarukan terus muncul, pemerintah harus bisa memberikan insentif.

“Indonesia merupakan negara kepulauan, sumber energi baru ini bisa menjadi pasokan energi yang baik untuk pemenuhan kebutuhan setiap pulau. Harapannya, industri-insustri di setiap pulau bisa berkembang seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo saat ini,” tambah Martiono.

Efisiensi produksi bisa ditingkatkan jika konsentrasi industri tidak hanya difokuskan dui Pulau Jawa tetapi seluruh Nusantara. Karenanya, penting untuk memenuhi kebutuhan energi di masing-masing pulau.

Martiono yakin Indonesia tidak harus bergantung pada minyak dan gas karena jumlah konsumsi yang tidak cukup besar. Pasalnya, selama ini minyak dan gas bukan digunakan untuk keperluan industri, melainkan menambah devisa negara dan bukan kebutuhan energi.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related