Memasuki musim mudik Lebaran, angkutan kereta api diperkirakan masih menjadi angkutan favorit pemudik pada masa angkutan lebaran. Jumlah penumpang Kereta api pada masa Lebaran tahun ini diprediksi akan meningkat sekitar 9% dibandingkan jumlah penumpang tahun lalu.
Musim Lebaran ini diperkirakan akan mencapai lebih dari 20 juta jumlah pemudik atau mengalami kenaikan sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Secara khusus, jumlah pemudik yang akan menggunakan kereta api pada tahun ini diperkirakan lebih dari 5,5 juta orang, atau meningkat sekitar 9% dari tahun sebelumnya.
Menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dibandingkan dengan moda angkutan lainnya, kenaikan jumlah penumpang yang paling tinggi pada tahun ini akan ada pada moda kereta api. Mengingat peningkatan jumlah penumpang yang diprediksi akan naik secara signifikan, Jonan meminta dua hal yang harus diutamakan oleh PT KAI. Pertama, keselamatan perjalanan berkereta diutamakan. Kedua, pelayanan kepada pelanggan dijaga dan ditingkatkan.
Untuk memastikan keamanan jalur KA, Jonan meminta KAI untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian, TNI serta Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk mengawasi jalur kereta api di wilayah yang rawan terjadi longsor atau terjadi gangguan-gangguan keamanan lainnya.
“Terkait dengan pengamanan prasarana, KAI saya minta wajib menempatkan petugas untuk mengawasi dan menjaga kereta dan penumpang dari gangguan-gangguan itu. Kalau bisa dijaga 24 jam sehingga jaminan keselamatan itu dapat lebih baik,” tandas Jonan.
Mengenai pelayanan kepada masyarakat, Jonan menginginkan setiap petugas di lapangan tetap mengedepankan keramahan dalam melayani dan kesabaran dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di lapangan.