Peran Komunikasi Atasi Gap Antara Kenyataan dan Persepsi

marketeers article

MarkPlus, Inc. baru saja merilis survei mengenai kepuasan masyarakat terhadap layanan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim POLRI). Dalam survei tersebut ditemukan bahwa masyarakat cukup puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan.

Kendati demikian, masih ada gap yang ditemukan. Pasalnya, penilaian kepuasaan pengguna layanan mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan penilaian persepsi publik terhadap Bareskrim POLRI. Hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi untuk membangun persepsi publik perlu terus ditingkatkan.

CEO MarkPlus Institute Jacky Mussry menjelaskan bahwa perencanaan yang dilakukan tim Bareskrim untuk layanan mereka sudah dituangkan dalam action yang baik. Hasilnya pun juga cukup baik.

“Tidak mudah untuk memproses sebuah plan ke action karena banyak yang gagal ketika melakukan eksekusi. Namun, kami bisa melihat bahwa Bareskrim berhasil mengeksekusi dan mendapatkan hasil yang baik. Meski demikian, persepsi publik terhadap kinerja Bareskrim masih berada di bawah kepuasan pelayanan yang sudah dirasakan masyarakat,” tutur Jacky pada konferensi pers “Survei Kepuasaan Publik Terhadap Bareskrim” yang digelar virtual, Jumat (15/01/2021).

Jacky mengungkapkan Bareskrim perlu melakukan peningkatan pada komunikasi mereka kepada publik. Misalnya, menjadi lebih terbuka agar masyarakat mengetahui apa yang terjadi di Bareskrim.

“Ada gap antara reality (kepuasaan pelayanan masyarakat yang sudah merasakan) dan persepsi publik. Hal ini merupakan tantangan karena terkadang masyarakat menganggap persepsi sebagai reality. Padahal jika dianggap sebagai kebenaran tentunya akan merugiikan institusi yang mendapatkan persepsi kurang baik,” jelas Jacky.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan efektivitas komunikasi ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dengan siapa kita ingin berkomunikasi. Bisa dibedakan dari berbagai aspek contohnya gender, usia, hingga tingkat pendidikan.

Kedua, apa yang ingin kita komunikasikan dan dengan bahasa yang bagaimana. Setelah kita mengetahui siapa target audiens kita, tentunya yang harus diperhatikan adalah konten yang ingin kita bagikan. Misalnya, kita ingin membagikan suatu informasi dengan kelompok yang shopisticated tentunya kita akan menyesuaikan penyampaian dengan pemilihan kata yang sesuai dengan mereka.

Ketiga, media. Di saat seperti ini penting untuk mengetahui bahwa media yang kita gunakan baiknya adalah omni karena meski terlihat sekarang serba online karena situasi yang ada. Saluran yang konvensional tidak bisa ditinggalkan begitu saja dan justru baiknya dikolaborasikan.

Related