Peran Vital PR di Asuransi Jagadiri

marketeers article

Penetrasi asuransi jiwa di negara ini masih terhitung rendah. Baru sekitar 3% dari total populasi yang secara mandiri ikut asuransi jiwa. Dan, kebanyakan akuisisi nasabah asuransi masih dilakukan oleh agen. Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan penjualan asurasi lewat online, harapannya penetrasi asuransi semakin meningkat.

Asuransi Jagadiri menjadi salah satu pemain yang fokus menawarkan produknya secara digital. Inilah yang membuat premi dari JAGADIRI menjadi terjangkau karena memangkas biaya-biaya, seperti keagenan, promosi, dan lainnya.  Lantaran menjadikan penjualan online sebagai jalur distribusi utama, maka strategi komunikasinya pun melalui secara online pula.

“Dalam perlambatan ekomomi sekarang ini, bisa dikatakan kami berada di jalur yang benar. Sebabnya, premi tetap terjangkau dan bujet komunikasinya pun tidak sebesar bila di media konvensional,” kata Reginald Yosiah Hamdani, President Director PT Central Asia Financial.  

Ia menambahkan, dengan mengandalkan distribusi secara online ini, Jagadiri sangat fokus pada kualitas layanan. Dengan memberikan layanan yang bagus ini akan muncul viral positif, baik secara online dan offline. Tools yang digunakan antara lain media sosial, blog, dan kanal berbagi video.

Jagadiri juga  menggandeng para blogger untuk memberikan testimoni mengenai produk dan layanan yang mereka punya. Poin yang menjadi perhatian Jagadiri agar tersebar adalah mengenai premi terjangkau, tidak rumit, dan cepat prosesnya. “Orang kalau ditawari asuransi biasanya langsung berpikir jika asuransi itu rumit. Namun, di Jagadiri hanya butuh lima langkah dan enam menit saja,” tambahnya.

Reginald menambahkan bahwa di industri asuransi sekarang ini, komunikasi dan fungsi public relations (PR) menjadi sangat vital. Tidak mungkin setiap orang merasa puas pada semua layanan. Pasti ada saja dalam suatu proses bisnis yang membuat konsumen tidak puas. Walaupun, terkadang ada konsumen yang lalai membaca polis, tapi protes ketika merasa haknya tidak terpenuhi.

Nah, di sinilah fungsi Untuk mengatasi komplain yang datang, baik itu lewat telepon atau posting di media sosial. Selain itu, PR juga memiliki fungsi dalam memberikan edukasi ke konsumen mengenai produk dan layanan dari Jagadiri. “Misalnya menerangkan apa yang dimaksud dengan masa tunggu. Aktivitas PR secara digital pun kami maksimalkan, karena kalau terus-terusan offline, jadi mahal preminya,”  tambahnya.

Selain untuk menangani komplain dan memberi edukasi ke konsumen, fungsi PR di JAGADIRI juga membantu membagun brand image dari JAGADIRI sebagai sebuah produk. Tugas humas di asuransi ini menyampaikan ke masyarakat mengenai kualitas produk-produk yang  ada di JAGADIRI beserta layanan yang ada. “Jika imej dari produk dan layanan terbentuk dengan bagus, secara otomotis imej perusahaan akan terbentuk,” katanya. 

Pentanyaannya, mana yang lebih efektif untuk penjualan, antara membangun imej produk dulu atau imej perusahaan. Reginald membuktikan dengan data kinerja selama enam bulan beroperasi. Setiap bulannya, pertumbuhan premi JAGADIRI mencapai 50%. Hingga Agustus lalu, jumlah polis JAGADIRI telah mencapai 5 ribu polis. Lalu, pendapatan premi mencapai Rp 10 miliar. 

Related