Pabrik Gula sudah bisa disaksikan di bioskop mulai 31 Maret 2025. Film ini sontak menjadi buah bibir di kalangan warganet karena disebut memiliki pola yang mirip dengan KKN di Desa Penari, film horor yang dirilis pada 2022 lalu.
Keduanya memang sama-sama diadaptasi dari thread viral karya SimpleMan, sehingga tak ayal jika memiliki kesamaan. Namun, juga ada perbedaan yang membuat masing-masing film punya daya tarik tersendiri. Berikut perbandingannya:
BACA JUGA: 5 Hal Menarik dari Film Norma: Antara Mertua dan Menantu
Proses Adaptasi
KKN di Desa Penari diadaptasi langsung dari thread viral SimpleMan dengan cerita yang hampir sepenuhnya mengikuti kisah aslinya. Adapun Pabrik Gula tidak diadaptasi secara langsung, melainkan mengembangkan kisah baru yang lebih bebas dari sumber aslinya.
Versi Tayang
Kedua film ini dirilis dalam versi cut dan uncut, tetapi adegan yang dipotong dalam KKN di Desa Penari lebih banyak daripada Pabrik Gula. KKN di Desa Penari versi uncut berdurasi 130 menit, sementara versi cut berdurasi 121 menit.
Hal tersebut berarti KKN di Desa Penari memiliki adegan yang bisa dibilang sensitif sepanjang sembilan menit. Di sisi lain, Pabrik Gula versi uncut berdurasi 133 menit, hanya memiliki selisih satu menit dari versi cut yang berdurasi 132 menit.
BACA JUGA: 13 Film Bioskop Tayang April 2025, Genre Lebih Beragam!
Latar Cerita
Dalam KKN di Desa Penari, latar utama adalah sebuah desa terpencil yang dipenuhi mitos dan aturan sakral. Sementara itu, Pabrik Gula mengambil tempat di sebuah pabrik tua yang memiliki batasan jam operasional berdasarkan kepercayaan mistis.
Sosok Mistis
Badarawuhi, tokoh utama dalam KKN di Desa Penari, digambarkan sebagai sosok mistis yang memiliki kekuatan untuk memperdaya manusia. Sementara itu, Pabrik Gula memperkenalkan Maharatu, penguasa gaib pabrik yang memiliki bawahan makhluk halus untuk menakuti buruh.
Pemicu Teror
Kedua film sama-sama menyoroti bagaimana pelanggaran aturan memicu teror supranatural. Di KKN di Desa Penari, masalah dimulai dari hubungan terlarang antara Bima dan Ayu di tempat sakral Badarawuhi.
Sementara itu, di Pabrik Gula, teror muncul akibat pelanggaran jam operasional serta perbuatan Hendra dan Naning yang berani melanggar batasan yang sudah ditetapkan.
Demikianlah sejumlah perbedaan KKN di Desa Penari dan Pabrik Gula yang disebut-sebut memiliki formula penceritaan serupa. Masih tertarik untuk menyaksikannya di bioskop?
Editor: Ranto Rajagukguk