You Are the Apple of My Eye sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 21 Februari 2025. Film asal Korea Selatan ini merupakan remake dari film Taiwan berjudul sama, yang perdana mengudara pada tahun 2011.
Secara keseluruhan, versi Korea tetap setia pada cerita aslinya, di mana mengisahkan tentang seorang remaja laki-laki yang awalnya tak punya semangat belajar. Namun, semua itu berubah setelah jatuh cinta pada teman sekelasnya.
Meski tetap berakar pada novel semi-autobiografi karya Giddens Ko, film tersebut memberikan sejumlah penyesuaian agar lebih sesuai dengan budaya Korea. Perubahan ini mencakup latar, musik, nama karakter, serta elemen budaya lainnya.
BACA JUGA: Avatar: Seven Havens Bakal Soroti Nasib Dunia setelah Ditinggal Korra
Melansir The Korea Times, berikut sejumlah perbedaan antara You Are the Apple of My Eye versi Korea dan Taiwan:
Latar Waktu dan Tempat
Versi Taiwan blatar tahun 1990-an, masa ketika teknologi masih terbatas dan komunikasi lebih banyak dilakukan secara langsung. Sementara itu, versi Korea mengambil latar tahun 2002 di Chuncheon, Provinsi Gangwon, saat Korea sedang dalam euforia Piala Dunia.
Nuansa Nostalgia
Salah satu daya tarik You Are the Apple of My Eye adalah unsur nostalgia yang membangkitkan kenangan masa muda. Namun, perubahan latar waktu yang demikian otomatis juga mengubah nuansa film.
Versi Taiwan menampilkan suasana khas 90-an dengan minimnya penggunaan teknologi digital. Sedangkan, versi Korea membawa elemen nostalgia dari awal 2000-an, termasuk lagu-lagu dan tren populer pada masa itu.
BACA JUGA: Penjelasan Ending Study Group, Bakal Ada Season 2?
Pemeran
Dalam versi Taiwan, karakter utama Ko Ching Teng (diperankan oleh Ko Chen Tung) dan Shen Chia Yi (diperankan oleh Michelle Chen) memiliki chemistry yang kuat dengan gaya akting yang terasa alami.
Sementara itu, dalam versi Korea, Jinyoung (mantan anggota B1A4) memerankan Jin Woo, dan Dahyun (TWICE) berperan sebagai Seon Ah.
Demikianlah perbedaan antara film You Are the Apple of My Eye versi Korea dan Taiwan. Meski memiliki beberapa perbedaan dalam latar dan pendekatan nostalgia, versi remake yang satu ini tetap menyuguhkan kisah cinta pertama yang manis dan emosional.
Tertarik untuk menyaksikannya di bioskop?
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz