Percepat Produksi Test Kit COVID-19, Indonesia PASTI BISA Salurkan Dana Rp 5 Miliar

marketeers article

Sebagai upaya mendukung upaya penanggulangan wabah COVID-19, East Ventures,  menginisiasi gerakan Indonesia PASTI BISA. Target gerakan ini bisa menggalang dana hingga Rp 10 miliar untuk mendukung upaya Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) bentukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Dana Rp 9 miliar rencananya digunakan untuk membiayai produksi 100.000 test kit qPCR COVID-19 di Indonesia. Sedangkan Rp 1 miliar akan digunakan untuk membiayai proyek whole genome sequencing virus penyabab COVID-19 yang menyebar di Indonesia.

Penggalangan dana ini telah bergulir sejak Senin, 30 Maret 2020. Per Senin sore, 6 April 2020, Indonesia PASTI BISA telah mengumpulkan Rp 6,98 miliar dari sekitar 1.300 donatur, atau sekitar 70% dari target Rp 10 miliar.

East Ventures, sebagai koordinator gerakan Indonesia PASTI BISA, bersama BPPT memutuskan untuk mengucurkan sebagian dana yang telah terkumpul untuk mempercepat proses produksi massal test kit qPCR COVID19.  Untuk itu, beberapa hari lalu telah disalurkan Rp 5 miliar untuk membeli bahan baku produksi 50.000 set test kit qPCR COVID-19

“Gerakan Indonesia PASTI BISA telah berkembang dengan cepat. Dalam sepekan, prototipe desain test kit telah selesai dan 70% dari target penggalangan dana telah terkumpul. Kemajuan tersebut membuat kami bisa mulai menyalurkan sebagian dari donasi yang dikumpulkan untuk merealisasikan produksi massal test,” kata  Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

 Dana senilai Rp 5 miliar hari ini disalurkan untuk pembelian bahan baku berupa primer, probe, dan mastermix yang akan digunakan untuk memproduksi 50.000 test kit qPCR COVID-19 di Indonesia. Penggunaan dana tersebut didasari oleh nota kesepahaman (MoU) antara East Ventures, BPPT, KoinWorks, Nusantics, dan Indonesia International Institute of Life Sciences (i3L).

 Perangkat test kit akan diproduksi berdasarkan NUSANTARA TFRIC19, prototipe desain yang dikembangkan oleh Nusantics. Nusantics mengembangkan dan memvalidasi NUSANTARA TFRIC-19 menggunakan informasi genomic strain virus penyebab COVID-19 yang menjangkit wilayah Asia. 

 Proses selanjutnya setelah dan seiring pemesanan bahan baku hingga test kit tersedia secara massal akan melibatkan berbagai pihak. Sebelum memasuki tahapan produksi massal, NUSANTARA TFRIC19 masih harus melalui proses uji dan validasi menggunakan strain virus penyebab COVID-19 yang menyebar di Indonesia di Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan. Proses ini diperkirakan membutuhkan waktu sampai 5 hari.   

 Produksi massal akan dikerjakan oleh Bio Farma dan i3L di bawah koordinasi BPPT. Hasil produksi kemudian akan diserahkan kepada BPPT untuk didistribusikan ke laboratorium kesehatan.

Proses produksi massal 50.000 test kit qPCR ditargetkan rampung sekitar sebulan setelah bahan baku diterima. Sambil menunggu proses pengiriman seluruh bahan baku, batch pertama yang terdiri dari 6.400 test kit akan mulai diproduksi pada pertengahan April.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kerja sama dengan East Ventures yang menggalang anggaran untuk digunakan dalam pengembangan PCR kit hingga dapat memproduksi 100.000 unit. “Langkah penting selanjutnya adalah fokus untuk menghasilkan produk teknologi sesuai rencana aksi TFRIC19, guna mendukung penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air,” katanya.

Indonesia PASTI BISA melakukan penggalangan dana melalui platform KoinWorks, Komunal, StockBit, dan situs web indonesiapastibisa.com. Xendit turut berperan menunjang pengumpulan donasi ini. Adapun, informasi tentang perkembangan pengumpulan dana dan produksi test kit bisa didapatkan melalui IDN Times.

    Related