Perempuan Jadi Aset Terpenting Bisnis HDI

marketeers article

Perusahaan social network marketing penyedia produk kesehatan hasil perlebahan, High Desert International (HDI) mengakui peran penting perempuan bagi bisnis mereka. Partisipasi perempuan di dalam bisnis HDI mencapai 73,39% selama 30 tahun perusahaan ini berdiri.

HDI merilis, 37,2% posisi manajamen di dalam perusahaan mereka diduduki oleh perempuan. Mulai dari Key Leader Regional Marketing, Key Leader Regional Coordinator, Key Leader Operations, Key Leader Sales dan Marketing, hingga jajaran manajamen lain.

Key Leader Sales dan Marketing HDI Ellen Suwardi menanggapi, HDI menawarkan ekosistem kerja yang nyaman dan praktis bagi para perempuan. Hal ini kemudian tidak hanya menarik para ibu muda. Melainkan juga perempuan dari generasi yang lebih tua untuk bergabung dengan HDI.

“Fleksibilitas, pemasukan tambahan, serta peluang mengembangkan karir sesuai keinginan menjadikan bisnis HDI menarik bagi perempuan untuk menjadi pengusaha paruh waktu atau purnawaktu,” ungkap Ellen di Jakarta, Rabu (26/08/2020).

Bukan hanya dalam kegiatan rekrutmen, HDI juga melibatkan peran perempuan dalam pengembangan produk. Peluncuran produk BSKIN misalnya, merupakan jawaban dari kegelisahan dan aspirasi perempuan yang coba dijawab oleh HDI.

BSKIN mengambil posisi sebagai brand yang menyerukan jika kaum perempuan memegang kendali atas tujuan mereka untuk menjadi cantik.

“BSKIN berkomitmen menciptakan produk perawatan kulit yang memberi hasil positif dan percaya bahwa setiap perempuan harus menjadi smart consumer. Mereka harus mengetahui bagaimana cara kerja BSKIN, mengapa BSKIN berhasil, dan apakah BSKIN membantu mereka mendapat hasil yang pantas mereka dapatkan.,” ungkap Su-Mae Chia, Key Leader Regional Marketing.

“Layaknya sebuah perjalanan, seorang perempuan bergerak mulai dari sekadar konsumen, kemudian melakukan promosi, dan pada akhirnya, menjadi pemilik bisnis dan seorang pemimpin di dunia usaha. Perjalanan ini adalah sebuah proses transformatif yang mampu memberdayakan kaum perempuan dalam begitu banyak cara sehingga memungkinkan mereka menjadi agen-agen perubahan,” tutp Su-Mae Chia.

Related