Gandeng Kampus, Perhutani Kaji Model Bisnis Pengelolaan Hutan

marketeers article
Seamless Horizontal Night Forest Landscape, Trees and Mountains Silhouettes. Vector

Perum Perhutani mengajak Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengadakan penelitian bersama (joint research). Tujuan joint research ini adalah untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara masyarakat dengan kawasan hutan, mengetahui faktor-faktor yang paling berperan dalam mendorong keberhasilan pengelolaan hutan dengan interaksi masyarakat tinggi sekaligus merumuskan strategi bisnis model yang tepat pada kawasan hutan.

Direktur Utama Perum Perhutani mengatakan kepakaran fakultas kehutanan dua perguruan tinggi tersebut tidak diragukan. Hasil join research mereka diharapkan dapat memberikan masukan tentang model pengelolaan sumber daya hutan, khususnya pola pemanfaatan hutan dengan pangan yang tepat di masa depan.

“Saya yakin pakar-pakar kehutanan yang hebat tersebut apabila disatukan akan menghasilkan karya luar biasa berupa kajian bisnis model pengelolaan hutan untuk Perum Perhutani ke depan. Apakah untuk lokasi-lokasi dengan interaksi masyarakat yang tinggi saat ini model pelestarian kawasan hutan perlu ada improvement lagi,” kata Denaldy dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers.

Perum Perhutani mengelola 2,4 juta hektare kawasan hutan di Jawa Madura yang padat penduduk. Sistem tebang dan tanam dalam pengelolaan hutan menerapkan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektare yang ditebang Perhutani menanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumberdaya hutan.

Tidak kurang dari 5.300 desa berada di sekitar kawasan hutan dan Perhutani kerapkali memiliki persoalan terkait pengelolaan hutan pada lokasi-lokasi yang interaksi masyarakatnya tinggi.

Perum Perhutani telah bermitra dengan lebih kurang 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam program PHBM dan memberikan kontribusi hasil bagi lebih kurang Rp 36,7 miliar selama lima tahun terakhir ditambah dengan kontribusi tanaman pangan berupa jagung, padi dan lainnya.

“Kami sebagai BUMN kehutanan terus berusaha meningkatkan kerja sama dengan masyarakat untuk kesejahteraan mereka dan kelestarian hutan,” pungkas Denaldy.

Dekan Fakultas Kehutanan IPB Rinekso Soekmadi menyampaikan kerjasama ini merupakan langkah positif. Rinekso pun berharap transformasi besar-besaran yang dilakukan Perhutani kali ini diharapkan bisa lebih menarik para pihak terutama generasi muda memilih fakultas kehutanan karena kecenderungannya jurusan ini mulai berkurang peminat.

Editor: Sigit Kurniawan

Related