Periode Nataru, PLN Siagakan 63.000 Personel Lapangan 24 Jam

marketeers article
Periode Nataru, PLN Siagakan 63.000 Personel Lapangan 24 Jam. (FOTO: Dok PLN)

PT PLN (Persero) menyiapkan lebih dari 18.000 pegawai dan 63.000 personel lapangan yang akan siaga 24 jam menjaga keandalan listrik saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Para petugas juga dibekali dengan peralatan dan armada pendukung, berupa 1.731 Genset, 735 Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.091 Unit Gardu Bergerak (UGB), 116 Unit Kabel Bergerak (UKB), 395 mobil crane, 3.756 mobil, dan 3.318 motor.

“Kami juga akan menyiagakan petugas PLN di lokasi-lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti Gereja dan tempat wisata, serta Bandara, Pelabuhan dan terminal bus yang menjadi titik mobilisasi masyarakat,” kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

BACA JUGA: Sambut Libur Nataru, PLN Siapkan 624 SPKLU

Demi memberi kenyamanan pada pengendara kendaraan listrik, PLN juga menyiagakan petugas di 624 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 411 lokasi seluruh Indonesia. Bagi masyarakat yang ingin berlibur atau bepergian menggunakan kendaraan listrik.

Khusus di Tol Trans Sumatera–Jawa yang menjadi pusat mobilisasi selama libur Natal dan Tahun Baru ini, PLN juga telah menyiapkan sebanyak 63 SPKLU di sepanjang ruas tol. Untuk mengetahui lokasi SPKLU ini, pengguna kendaraan listrik dapat melihatnya melalui superapps PLN Mobile pada menu Electric Vehicle.

“Kami ingin masyarakat yang ingin mudik atau liburan dengan kendaraan listrik dapat tetap nyaman saat melakukan perjalanan,” ujar Darmawan.

BACA JUGA: PGN Pasok Gas Tambahan 10 BBTUD ke PLN Batam

PLN memprediksi kebutuhan listrik masyarakat di momen Nataru 2024 adalah sebesar 43 Gigawatt (GW). Sementara itu, PLN memiliki daya mampu pasok lebih dari 50 GW. Artinya dari sisi kecukupan daya, statusnya sangat aman.

“Kami juga telah memiliki digital control system yang mampu mengatur sistem kelistrikan secara otomatis jika terjadi gangguan dari faktor eksternal. Hal ini membuat sistem kelistrikan PLN jauh lebih kokoh,” ucap Darmawan.

Di tengah potensi cuaca ekstrem, PLN juga telah melakukan aksi preventif untuk memastikan ketersediaan energi primer di pembangkit-pembangkit listrik tercukupi selama periode Nataru 2024. PLN telah membangun sistem digital rantai pasok energi primer untuk pembangkit listrik yang terintegrasi dengan Kementerian ESDM. 

BACA JUGA: Gandeng Perusahaan UEA, PLN Kembangkan Smart Grid di RI

Hadirnya sistem digital terintegrasi ini membuat sistem rantai pasok energi primer yang jauh lebih kokoh. Monitoring dari yang sebelumnya hanya dilakukan pada titik pembangkit, kini sudah terpantau sejak titik loading di lokasi tambang. Sehingga, corrective action bisa diambil secara cepat jika dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan energi primer tetap aman.

“Kami sudah memastikan kecukupan energi primer kami dalam status sangat aman. Baik itu pembangkit batu bara, gas, maupun BBM sampai ke daerah-daerah terisolir dan 3T. Kami pastikan setiap pembangkit memiliki HOP (Hari Operasi) di atas 20 hari,” tutur Darmawan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related