Perkuat Inklusi Keuangan Syariah, BSI Gandeng PLN

marketeers article
Financial Inclusion write on book isolated on wooden table. Medical or Finance concept

Pertumbuhan ekonomi nasional dengan cara menumbuhkan inklusi keuangan syariah menjadi komitmen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Untuk mewujudkannya, BSI membuka kolaborasi dengan banyak pihak. Program menyangkut beragam hal, seperyti bisnis wholesale, ritel, UKM, konsumer, korporasi, hingga pendanaan.

Kali ini, BSI kembali melanjutkan kerjasamanya dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kolaborasi ini diwujudkan dalam bentuk penandatangan perjanjian kerjasama layanan cash management dan penerbit jaminan pengadaan barang/jasa di lingkungan PLN. Kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dan Direktur Keuangan PLN Sinthya  Roesly.

Hery Gunardi mengatakan, BSI berupaya mengoptimalkan peran bank syariah untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. “Melalui integrasi layanan perbankan syariah satu atap untuk PLN, kami berharap BSI menjadi solusi layanan syariah bagi korporasi serta supply-chain di PLN. Keberadaan BSI ini mudah-mudahan dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi PLN dan seluruh pegawainya melalui produk dan layanan digital yang dimiliki BSI,” ujar Hery.

BSI memberikan kemudahan dan layanan kepada nasabah yang bersinggungan erat dengan proyek-proyek yang membutuhkan penjaminan. Selain memberikan kemudahan layanan cash management yang terintegrasi dengan layanan keuangan yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun, aman, cepat dan didukung IT modern. BSI menjadi bank syariah pertama sebagai Bank Imprest atas pengeloaan dana operasional di PLN.

Layanan ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan operasional keuangan sekaligus pemeliharaan posisi likuiditas PLN secara efektif dan efisien per 1 Juni 2021 di Wilayah Aceh.

Sedangkan layanan trade finance BSI sebagai Penerbit Jaminan (Bank Garansi) Pengadaan Barang dan Jasa berfungsi untuk verifikasi dan kontrol atas Bank Garansi vendor atau kontraktor yang telah diterbitkan. Dilengkapi dengan sistem BG Online Access yang aman diakses kapan saja dan di mana saja.

Dari sisi kinerja, per Maret 2021, BSI mencatatkan aset mencapai Rp 234,4 Triliun dan laba sebesar Rp 742 Triliun yang ditopang pembiayaan sebesar Rp 159 Triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 205,5 Triliun. “Dengan catatan pertumbuhan positif ini, kami optimistis mampu menjadi mitra strategis bagi PLN ke depannya,” ungkap Hery Gunardi.

Melalui inisiatif ini, BSI berharap perbankan syariah dapat mendukung peran PLN sebagai perusahaan yang strategis melalui percepatan dan digitalisasi layanan perbankan syariah terintegrasi, juga kemudahan akses bank garansi secara online guna memudahkan PLN memantau proses pengadaan barang dan jasa, serta layanan pembiayaan syariah yang kompetitif dan nyaman bagi lebih dari 7.000 pegawai.

Selain itu, kerjasama ini diharapkan dapat membantu perekonomian nasional dan menjadi stimulus bagi seluruh stakeholders dan pelaku usaha untuk bangkit mengembangkan usahanya. Tentunya dengan prinsip kehati-hatian, aman, dan tepat sasaran.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesli mengatakan dengan adanya sinergi kedua belah pihak semakin menguatkan dan mempermudah PLN dalam kontrol trading process yang melibatkan kontraktor, layanan keuangan terintegrasi dalam layanan syariah yang menyeluruh. “Tentu kerjasama ini menjadi komitmen kami untuk bersama membangun negeri melalui sinergi BUMN,” ujarnya.

Sebagai informasi, BSI dan PLN telah menjalin kerjasama meliputi pembiayaan korporasi baik fasilitas capex maupun fasilitas dengan surat jaminan pemerintah, pengelolaan keuangan operasional PLN melalui layanan cash management, pengadaan penyedia jasa pembiayaan syariah program bantuan fasilitas kendaraan operasional (BFKO), layanan payroll, pembiayaan consumer, yakni mitraguna, griya, oto, cicil emas dan gadai emas untuk pegawai PLN, serta kerjasama kerjasama penerbit jaminan pengadaan barang dan jasa untuk proyek PLN.

    Related