Perkuat Layanan Investasi, JPMorgan Akan Siapkan AI Mirip ChatGPT

marketeers article
JPMorgan. (FOTO: 123rf)

JPMorgan Chase, perusahaan induk jasa keuangan dan bank investasi multinasional asal Amerika Serikat (AS) tengah memgembangkan layanan software mirip ChatGPT. Perangkat lunak itu akan mengandalkan bentuk disruptif dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memilih investasi bagi pelanggan.

Dilansir dari CNBC, Jumat (26/5/2023), perusahaan mengajukan merek dagang untuk produk bernama IndexGPT bulan ini, sesuai dengan pengajuan dari bank yang berbasis di New York tersebut. IndexGPT akan memanfaatkan perangkat lunak komputasi awan yang menggunakan AI.

Hal itu untuk menganalisis dan memilih sekuritas yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Viral dan suksesnya teknologi ChatGPT milik OpenAI tahun lalu telah mendorong seluruh industri untuk berhadapan langsung dan menggunakan AI.

BACA JUGA: Subaru Indonesia Perluas Jaringan lewat Dealer 3S di Surabaya

ChatGPT, yang menggunakan model bahasa massal untuk menciptakan respons seperti manusia terhadap pertanyaan, telah memicu persaingan di antara raksasa teknologi dan produsen chip untuk terus mengembangkan inovasi lanjutan.

Teknologi ini memiliki banyak kegunaan dan sangat mungkinkan dipakai dalam bidang keuangan. Bank-bank, seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley sudah mulai mengujinya untuk penggunaan internal.

Hal ini termasuk cara-cara untuk membantu engineer Goldman membuat kode atau menjawab pertanyaan para penasihat keuangan Morgan Stanley.

BACA JUGA: Man utd vs Chelsea 4-1, Pastikan Tiket Liga Champions

Siapa yang Akan Mendahului?

Josh Gerben, pengacara merek dagang berbasis di Washington DC menilai JPMorgan akan menjadi lembaga keuangan pertama yang ingin merilis produk, seperti ChatGPT langsung ke pelanggannya.

“Ini adalah indikasi nyata bawa mereka mungkin memiliki produk potensial untuk diluncurkan dalam waktu dekat. Perusahaan, seperti JPMorgan tidak hanya mengajukan merek dagang untuk bersenang-senang,” kata Gerben.

Menurut pengacara itu, JPMorgan harus meluncurkan IndexGPT dalam waktu sekitar tiga tahun setelah persetujuan untuk mengamankan merek dagang tersebut. Biasanya, merek dagang membutuhkan waktu hampir setahun untuk disetujui karena backlog di Kantor Paten dan Merek Dagang AS.

Gerben menambahkan pengajuan itu biasanya ditulis secara samar agar memberikan perlindungan seluas mungkin kepada perusahaan. Namun, berdasarkan pengajuan JPMorgan, IndexGPT menggunakan jenis AI yang sama, seperti yang dipopulerkan oleh ChatGPT.

Bank memang berencana menggunakan AI yang didukung oleh model Generative Pre-trained Transformer (GPT).

“Ini adalah program AI untuk memilih sekuritas keuangan. Bagi saya ini terdengar seperti mereka mencoba menggantikan pekerjaan penasihat keuangan,” ucap Gerben.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related