Perkuat Layanan Purna Jual, Suzuki Gerilya ke Bengkel Umum 

marketeers article
Purna Jual Suzuki

Membangun infrastruktur untuk mendukung layanan purna jual menjadi kewajiban para pebisnis otomotif. Hal ini yang tengah diperhatikan Suzuki mengingat luasnya jangkauan distribusi produk mereka. Suzuki pun bergerilya membangun layanan purna jual dnegan menggandeng para pemilil bengkel umum untuk menjadi anggota jaringan Bengkel Mitra Suzuki 

“Dalam upaya ini, kami bekerja sama dengan main dealer Suzuki untuk mencari bengkel umum di sekitar mereka untuk dijadikan mitra,” jelas Riecky Patrayudha, Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales. 

Riecky melanjutkan, langkah taktis ini merupakan upaya “jemput bola” dari Suzuki untuk membangun layanan purna jual yang lebih luas lagi dan lebih cepat. Selain itu, Riecky melihat ada kecenderungan konsumen terhadap loyalitas mereka ke salah satu bengkel yang sudah mereka percaya. Peluang ini yang mau diambil Suzuki dari bengkel umum.

Di sisi lain, Suzuki juga memberikan peluang bisnis dan kapasitas dari bengkel umum terpilih. Dengan menjadi bengkel mitra, mereka mendapatkan pelatihan berkala untuk para teknisi, perlengkapan yang lebih memadai, ketersediaan spare part asli bergaransi, dan reputasi sebagai bengkel terpercaya. 

Sampai saat ini, terdapat 328 Bengkel Mitra Suzuki yang tersebar di Indonesia dengan 122 lokasi untuk kendaraan roda empat. Persebarannya berada di Sumatera sebanyak 43 bengkel, Sulawesi 13 bengkel, Jawa 41 bengkel, 11 bengkel di Bali/NTB/NTT, 12 di Kalimantan, dan dua bengkel untuk Indonesia bagian timur. 

Sementara untuk kendaraan roda dua, Bengkel Mitra Suzuki ada di 206 lokasi dengan sebaran 43 bengkel di Sumatera, 156 di Jawa, dan 7 untuk wilayah Bali/NTB/NTT. 

“Bisnis layanan purna jual ini cukup potensial. Kami melihat nilai rata-rata di diler kami, kontribusi bisnis layanan purna jual ini bisa menyumbangkan 38% dari total pendapatan mereka. Bagaimana tidak, kami mencatat ada unit on operation (UOP) sebanyak 865 ribu untuk mobil dan 2,125 juta motor dalam 8 tahun terakhir ini,” tutup Riecky. 

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related