Perkuat Model B2B, Blibli Hadirkan Layanan Pengadaan Barang

marketeers article

Blibli.com tidak hanya bergerak di model bisnis B2C, tapi juga berupaya mencakup model B2B sebagai diferensiasi bisnisnya. Untuk memperkuat model ini, Blibli telah mengenalkan sejumlah dukungan untuk memenuhi kebutuhan pelaku bisnis secara daring.

Di penghujung tahun ini, Blibli kembali memperkenalkan layanan pengadaan barang sebagai bentuk pemanfaatan momentum transformasi digital yang kini tengah terjadi di lanskap bisnis Indonesia.

Sebelumnya, Blibli telah berhasil memperkuat model B2B-nya lewat layanan logistik seperti pergudangan dan distribusi barang. Selain itu, e-commerce ini juga terus berupaya menawarkan harga bersaing untuk para pelaku bisnis.

“Transformasi digital yang tengah terjadi saat ini mendorong pelaku bisnis di hampir semua sektor. Transformasi ini pun mempengaruhi aspek operasional, termasuk proses procurement untuk menjaga rantai suplai. Menurut kami, hal ini bisa didukung dengan ekosistem e-commerce yang komprehensif sehingga operasional bisnis bisa dilakukan di satu aplikasi,” kata Kusumo Martanto, CEO Blibli.

Kusumo menegaskan fitur baru e-commerce-nya ini dengan laporan dari lembaga riset McKinsey. Menurut riset, digitalisasi procurement menjadi salah satu strategi yang harus diterapkan oleh pelaku bisnis, terutama di era kenormalan baru. Digitalisasi procurement bisa meningkatkan agility perusahaan.

Layanan Pengadaan Barang Blibli mengangkat tiga diferensiasi. Di antaranya keringkasan, penghematan biaya, dan Transparansi. Kusumo mengklaim dengan tiga hal ini, perusahaan atau pelaku bisnis bisa lebih memaksimalkan suplai barang-barang terbaik untuk bisnisnya dengan biaya yang lebih rendah baik dari sisi harga ataupun jasa logistiknya, serta transaksi yang terekam spesifik di platform Blibli.

Dalam memperkenalkan fitur barunya ini, Blibli secara eksklusif menggandeng Jangkau, aplikasi bantuan sosial yang dapat membantu procurement digital termasuk distribusi barang. “Hal ini menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya bermanfaat bagi korporasi, tapi juga organisasi nirlaba lewat bisnis sosial yang mereka lakukan,” tutup Kusumo.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related