Perkuat Pasar Indonesia, Ini Komitmen Princeton Digital Group

marketeers article
Connection network in white servers data center room storage systems 3D rendering

Ekonomi digital Indonesia terus menunjukan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir, sehingga pada tahun 2025 pertumbuhannya diproyeksikan menjadi US$ 124 miliar, meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak US$ 44 miliar.  Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya pertumbuhan e-commerce dan platform digital lainnya, bahkan saat pandemi.

Melihat peluang tersebut, perusahaan penyelenggara pusat data Princeton Digital Group (PDG) mengumumkan komitmennya untuk memperkuat pasarnya di Indonesia. Baru-baru ini, PDG mengumumkan infrastruktur pusat data baru di Jakarta.

Pembangunan pusat data baru di Jakarta merupakan salah satu rencana PDG dalam meningkatkan jumlah infrastruktur pusat data demi melayani para pelanggannya. Tak hanya itu, PDG juga ingin mendukung kebutuhan ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang pesat saat ini.

Sejak berdiri pada tahun 2017 lalu, PDG terus berupaya untuk memperkuat bisnisnya. Hingga saat ini, PDG memiliki 20 pusat data yang tersebar di China, Jepang, India, Singapur, dan Indonesia. Untuk pasar Indonesia PDG mengakuisisi 5 pusat data milik XL Axiata dan mengelolanya.

Chris Street, EVP of Market Development PDG mengatakan bahwa dalam menjalankan perusahaan, PDG memiliki strategi sustainability yang terdiri dari 4 pilar. Keempat pilar tersebut adalah renewable, energy efficiency, certifications, dan technology & innovation.

“Kami menggunakan sumber energi rendah karbon yang sudah mendapatkan sertifikasi Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. Kami juga fokus agar fasilitas gedung kami hemat energi. Selain itu, kami juga memiliki sertifikat standar tertinggi dan alat operasional dengan kinerja terbaik,” kata Chris.

Stephanus Tumbelaka, Managing Director PDG Indonesia menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 2-3 tahun, PDG sudah dapat memiliki kapasitas data center 600 mega watt di kawasan Asia. Selain itu, data center yang dibangun oleh PDG juga khusus dibangun untuk data center.

“Saat membangun data center, bangunan tersebut harus dibuat agar perusahaan bisa beroperasi secara normal. Tidak boleh ada yang mati, terutama listrik dan layanan jaringan. Terlebih, gedung tersebut juga harus memiliki ketahanan, bahkan terhadap gempa ringan. Inilah bukti komitmen kami untuk pasar Indonesia,” jelas Stephanus.

Selain itu, PDG juga memiliki pemimpin-pemimpin yang sudah cukup lama berada di industri jasa data center dan berbagai penyelenggara data center, baik dari kelas dunia maupun Indonesia. Kombinasi dan pengalaman dari berbagai pemimpin yang tergabung ke PDG, memberikan pengalaman berbeda untuk pelanggan.

“Kami memiliki keunggulan leadership team. Para pemimpin di induk layanan kami datang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Kombinasi-kombinasi ini menjadi suatu hal yang menarik dan merupakan suatu keunggulan bagi kami dalam melayani pelanggan dengan baik,” tutup Stephanus.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related