Perlambatan Ekonomi, Logitech Catat Penjualan Turun 22%

marketeers article
Logitech. (FOTO: 123rf)

Logitech International, produsen perlengkapan komputer mencatatkan penurunan penjualan hingga 22% pada tiga bulan terakhir (kuartal IV) tahun 2022. Hal itu menjadi indikasi pelanggan bisnis telah menahan pembelian peralatan baru di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Dilansir dari Reuters, Selasa (24/1/2023), Logitech melihat permintaan yang kuat untuk produk home office dan perangkat game komputer selama lokcdown COVID-19. Akan tetapi, momentum itu telah hilang sepenuhnya karena negara-negara mencabut pembatasan sosial, dan inflasi yang tinggi menambah beban biaya, sehingga menahan konsumen untuk berbelanja.

Produsen mouse, keyboard, dan webcam komputer asal Swiss-Amerika itu juga tengah mengalami kesulitan untuk memperoleh komponen untuk pabriknya di Cina. Hal itu seiring penutupan sejumlah kota untuk menahan infeksi COVID-19 di negara tersebut.

BACA JUGA: Ekonomi Cina Tahun 2022 Tumbuh 3%, Masih Jauh dari Target?

Penjualan Logitech dalam tiga bulan hingga akhir Desember merosot menjadi US$ 1,27 miliar. Proyeksi awal perusahaan yang dipublikasikan pada 11 Januari 2023 menunjukkan, penjualannya merosot menjadi antara US$ 1,26-1,27 miliar.

Pendapatan operasional non-GAPP turun 32% menjadi US$ 204 juta dari US$ 302 juta setahun sebelumnya. Belum lama ini, perusahaan juga memperkirakan pendapatan operasional di kisaran US$ 198 hingga US$ 203 juta.

“Hasil kuartalan ini mencerminkan kondisi ekonomi makro yang menantang saat ini, termasuk nilai tukar mata uang dan inflasi, serta belanja perusahaan dan konsumen yang lebih rendah,” kata Bracken Darrell, Chief Executive Officer Logitech.

BACA JUGA: Pengertian Ekonomi dan Indikator yang Meliputinya

Logitech juga mempertahankan proyeksi kinerjanya untuk tahun fiskal 2023. Perusahaan masih menjangkar penjualan akan anjlok 13% hingga 15% secara year on year (yoy) hingga akhir Maret 2023 dan menghasilkan pendapatan operasional non-GAAP sebesar US$ 550 juta hingga US$ 600 juta.

Logitech menyoroti ketidakpastian ekonomi hingga masalah rantai pasok yang memengaruhi kinerja bisnis. Michael Foeth, Analis Vontobel menuturkan kinerja yang lebih lemah mencerminkan lingkungan makro yang lebih sulit, meskipun strategi Logitech sudah tepat.

“Beban inflasi dan perlambatan ekonomi yang sedang berlangsung pada konsumen akan terus berdampak ke Logitech dalam beberapa kuartal mendatang. Perusahaan ini jelas tidak kebal terhadap siklus ekonomi, tapi model bisnisnya tetap lincah dan kuat untuk jangka panjang,” ujarnya.

Related