Perlu Kolaborasi untuk Semakin Memperbesar Industri Gim Tanah Air

marketeers article

Joyseed Gametribe merupakan salah satu game developer asal Jakarta yang terbentuk  tahun 2015. Studio tersebut telah merilis karya pertama mereka berupa permainan simulasi idle berjudul Hollywhoot untuk Android pada tahun 2018 lalu.

Studio ini memiliki moto,  Let’s plant a joy together yang selalu dijadikan motivasi oleh Joyseed. Joyseed selalu memiliki visi dalam setiap produk besutannya untuk menanam dan memberikan kebahagiaan kepada semua gamers yang memainkan game dari Joyseed.

“Joyseed memiliki visi untuk menanam dan memberikan kebahagiaan kepada semua gamers yang memainkan game kami. Oleh karena itu, quote tersebut adalah kompas yang selalu saya pegang semenjak awal membangun Joyseed hingga saat ini,” kata Fadhil Noer Afif selaku Chief Technology Officer Joyseed.

Prestasi Joyseed cukup dapat dipertimbangkan dalam dunia developer. Sebagai contoh,  untuk game Rocky Rampage, Joyseed berhasil meraih penghargaan Best of 2020 Google Play, Second Runner-Up Best in Show Game Prime 2021, Nominee 15th IMGA Global, dan Nominee Level Up KL 2019.

Sedangkan untuk game Kingdomtopia, Joyseed meraih Nominee Level Up KL 2020. Lalu, gim  Hollywhoot, Joyseed raih 2 penghargaan, yakni Best Visual Compfest 9, dan Game of the Year Compfest 2019.

Jika memandang lanskap industri gaming di Tanah Air saat ini, secara umum, konsumsi gaming di Indonesia meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan sebelum pandemi, baik di platform “core” seperti PC & Console, dan juga di platform mobile.

“Kami juga melihat ada peningkatan session permainan oleh gamers indonesia, terutama di mobile gaming. Selain itu juga, ada perubahan tren konsumsi game yang dimainkan pengguna. Jenis gimcommuter yang biasa dimainkan saat di perjalanan, berkurang engagement-nya, sementara engagement jenis game yang cukup hardcore meningkat,” ungkap Fadhil.

Fadhil juga mengungkap bahwa gamers post-pandemi juga cenderung lebih menggunakan fitur-fitur sosial dan multiplayer, dibandingkan dengan sebelum pandemi, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan dari para gamers untuk tetap melakukan sosialisasi secara online di masa pandemi.

Gamers post-pandemi juga cenderung lebih menggunakan fitur-fitur social dan multiplayer, dibandingkan dengan sebelum pandemi, yang saya pikir disebabkan karena adanya kebutuhan gamers untuk bersosial di situasi saat ini,” tambah Fadhil.

Situasi pandemi COVID-19 saat ini justru membawa dampak yang baik bagi dunia gaming di Indonesia. Terbukti dari tingginya permintaan akan sumber daya manusia (SDM) dari perusahaan-perusahaan gaming di Indonesia. Hal ini menyiratkan pesan bahwa perusahaan gaming saat ini tengah berkembang dan sedang berupaya untuk menyerap SDM lebih besar guna memajukan bisnisnya.

“Pada segi pengembang game di Indonesia, saya juga melihat ada perkembangan yang cukup baik. Kami cukup banyak melihat studio membuka hiring yang cukup banyak, termasuk studio kami sendiri. Selain itu, beberapa game dari studio indonesia mulai mendapatkan hasil yang baik di pasaran dan bahkan juga mendapatkan award di ajang internasional. Jadi saya rasa, pandemi ini cukup memberikan angin segar di lanskap industri game di Indonesia,” kata Fadhil.

Melihat perkembangan permintaan pasar akan industri game yang besar di Indonesia, sektor ini dinilai memiliki potensi yang besar pula untuk berkembang. Joyseed sebagai salah satu perusahaan game developer di Indonesia berharap ke depannya akan hadir kolaborasi yang terjadi dalam industri ini.

“Industri ini  sektor yang memiliki potensi sangat besar. Kami mengajak para pihak untuk bersama-sama membangun industri game di Indonesia. Kami di Joyseed sangat terbuka jika ada pihak-pihak yang mau berdiskusi tentang industri ini,” tutup Fadhil.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related