Perluas Kerja Sama, GudangAda Bidik Satu Juta Mitra UKM dan Transaksi Naik 20%

marketeers article

Platform e-commerce business to business (B2B), GudangAda, menargetkan meraih peningkatan transaksi sebesar 20% pada tahun 2022. e-Commerce ini juga menargetkan untuk menjangkau satu juta pedagang grosir, pengecer, dan warung di kuartal I tahun 2022.

Chief Executive Officer (CEO) GudangAda Stevensang mengungkapkan, strategi untuk mencapai target bisnis dilakukan dengan memperluas kerja sama baik itu dengan perusahaan besar atau industri maupun dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). Selain itu, perseroan akan akan membangun ekosistem digital dan memperluas layanan transaksi berupa pengadaan, pencarian, dan pembelian. Termasuk,  layanan logistik berupa pengiriman dan pergudangan, sistem manajemen toko, layanan keuangan atau sistem pembayaran dan kredit, serta layanan pemasaran.

“Kami menargetkan untuk menjangkau sejuta pedagang grosir, pengecer, dan warung di kuartal pertama 2022 dan meningkatkan transaksi hingga 20%. Kami juga berencana memberdayakan pedagang tradisional dengan solusi terintegrasi akan dikembangkan dalam bidang sistem manajemen toko, layanan keuangan, dan layanan pemasaran,” kata Steven melalui keterangannya, Rabu (1/12/2021).

Menurutnya, kerja sama yang telah dilakukan baru-baru ini untuk mencapai target bisnis yakni dengan menggandeng PT Unilever Tbk, PT Industri Jamu, dan Farmasi Sido Muncul Tbk untuk distribusi logistik. Dengan lebih dari 500 ribu pengguna yang tersebar di 500 wilayah seluruh Indonesia dapat mempercepat distribusi logistik.

Tak hanya tiga perusahaan, Steven menyebut, perusahaan lain dari swasta dan BUMN pun menjadi mitra kerja sama. Di antaranya yaitu Gulavit, PT Sinar Sosro, PaperOne, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, serta PT Garam (Persero).

“Keputusan memperluas kategori produk di GudangAda sejalan dengan misi perusahaan untuk menghadirkan solusi pengadaan barang yang cepat dan lengkap bagi pedagang tradisional di Indonesia. Dengan perluasan tersebut, kami menghadirkan pilihan produk yang lengkap di platform GudangAda untuk mempermudah para pedagang dalam memenuhi pengadaan produk-produk kebutuhan para pelanggan mereka,” ujarnya.

Steven menambahkan, GudangAda juga berinvestasi dalam bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang akan menghadirkan layanan personalisasi untuk memberikan pengalaman berbisnis dengan lebih baik. Sehingga, diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja penjualan dari pelaku UKM di seluruh Indonesia.

“Bagi pedagang tradisional yang membutuhkan pengadaan yang lebih lengkap, baik, dan cepat, layanan aplikasi GudangAda dapat dimanfaatkan hanya dengan tiga langkah cepat melakukan pendaftaran online, yaitu pengunduhan aplikasi, melengkapi data-data pendaftaran, dan verifikasi toko. Setelahnya, pedagang sudah dapat langsung bertransaksi di aplikasi memanfaatkan tawaran produk-produk baru maupun promosi harga,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related