Perluas Penyaluran Kredit Ritel, Standard Chartered Gandeng Kredivo

marketeers article
Hands holding credit card and using laptop. Online shopping

Minat kredit konsumen retail semakin meningkat, Standard Chartered Indonesia perluas penyaluran pinjaman melalui platform digital buy now pay later (BNPL) ke segmen retail dengan menggandeng Kredivo. Kerja sama ini diyakini dapat membantu Standard Chartered memacu inklusi keuangan yang lebih besar dalam kontribusinya menyediakan akses layanan kredit yang mudah. Di sisi lain,  mendorong pertumbuhan e-commerce selama masa pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Jeffrey Tan, Head of Consumer Private and Business Banking Standard Chartered Indonesia menyampaikan meskipun telah memiliki posisi yang kuat di segmen perbankan ritel menengah ke atas, kini Standard Chartered memperluas saluran distribusinya dengan melayani konsumen di segmen pasar retail. “Kredivo memiliki visi yang sama untuk meningkatkan inklusi keuangan Indonesia, yakni melalui penawaran point of sales (POS) dalam platform digital,” ujar Jeffrey pada siaran pers, Jum’at (29/10/2021).

Kerja sama ini juga selaras dengan akselerasi adopsi layanan keuangan digital di Indonesia. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencatat peningkatan total aset perusahaan financial technology (fintech) lending tumbuh menjadi Rp 4,34 triliun pada Juli 2021.  Sedangkan total outstanding loan yang disalurkan mencapai Rp 24,22 triliun pada periode yang sama. Hal ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah vaksinasi yang membuat sentimen pasar dan penjualan ritel meningkat.

Umang Rustagi, CEO Kredivo Indonesia mengaku bangga dapat bekerjasama dengan Standard Charted yang merupakan bank paling berpengalaman di Indonesia. Kerja sama ini menunjukkan bagaimana fintech dan bank mampu bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu untuk membuka akses kredit seluas-luasnya.

“Dengan pengalaman yang dimiliki Standard Chartered dan keahlian yang Kredivo miliki, kami harap kerjasama ini bisa mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional lebih jauh lagi,” ungkap Umang.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related