Perluasan Pabrik Oreo di Cikarang Habiskan Investasi Rp 320 Miliar

marketeers article
AYTOS, BULGARIA DECEMBER 11, 2015: Oreo isolated on white background. Oreo is a sandwich cookie consisting of two chocolate disks with a sweet cream filling in between.

Produsen biskuit Oreo, PT Mondelez International meresmikan perluasan pabrik Oreo di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini dibangun dengan investasi sebesar US$ 23 juta atau setara Rp 320 miliar.

Presiden Direktur PT Mondelez International Asia Tenggara (ASEAN) Glen Caton mengungkapkan, dipilihnya Indonesia sebagai lokasi perluasan pabrik lantaran besarnya potensi bisnis. Dia menyebut Indonesia merupakan pasar terbesar penjualan Oreo di kawasan ASEAN.

“Dari tahun ke tahun permintaan ekspor dan domestik Oreo terus meningkat. Indonesia adalah pasar Oreo terbesar di Asia Tenggara dan juga lima besar secara global. Sehubungan dengan itu, kami menambah investasi sebesar US$ 23 juta,” kata Glen dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (8/2/2022).

Menurut dia, penambahan investasi dilakukan perluasan pabrik Oreo demi meningkatkan produksi yang diperuntukkan bagi permintaan pasar ekspor. Adapun ekspornya akan dilakukan di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Glen berharap, dengan modal yang ditanamkan akan terus menggenjot devisa negara. Selain itu, dapat pula mendukung peningkatan industri makanan dan minuman di Tanah Air.

“Kami berharap penambahan lini produksi Oreo yang baru turut memberikan kontribusi positif terhadap ekspor dan devisa negara. Lalu, menciptakan lapangan kerja serta pengembangan industri makanan dan minuman di Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Mondelez International Zainal Abidin menambahkan, investasi tersebut merupakan proyek tercepat yang pernah digarap oleh perseroan. Adapun pembangunan pabrik dimulai sejak awal tahun 2020 dan selesai pada akhir tahun 2021. Bahkan, merebaknya pandemi COVID-19 tak menghambat proses pembangunan pabrik.

Dari penuturan Zainal, penambahan lini produksi dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga lebih dari 70%. Tak hanya itu, pabrik baru juga menggunakan mesin produksi berteknologi tinggi yang dapat menghemat biaya produksi dan ramah lingkungan. Sehingga dapat memberikan produksi yang berkelanjutan di masa depan.

“Pabrik dioperasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Produk yang dihasilkan dengan best in class dengan biaya produksi yang murah. Dalam hal quality bukan hanya memenuhi persyaratan di seluruh negara yang market-nya kami pasarkan, tapi juga memenuhi quality untuk pasar Jepang dan Australia yang memiliki persyaratan kualitas produk yang tinggi,” imbuh Zainal.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related