Permintaan Chip Tinggi, TSMC Kantongi Laba Bersih US$ 8,81 Miliar

marketeers article
Ilustrasi chip. (FOTO: 123rf)

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) produsen chip terbesar dunia mengantongi laba bersih T$ 280,9 miliar atau setara US$ 8,81 miliar pada kuartal III 2022. Realisasi laba bersih tersebut meningkat 80% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dikutip dari Reuters, Kamis (13/10/2022), capaian laba bersih itu lebih tinggi dari perkiraan 21 analis yang disusun Refinitiv di kisaran T$ 265,64 miliar. 

BACA JUGA: Tahun 2027, Samsung Berambisi Jadi Produsen Chip Paling Canggih

Laba bersih itu disumbang dari kenaikan pendapatan perusahaan sebanyak 36% menjadi US$ 20,23 miliar. TSMC sebelumnya memprediksi pendapatan perusahaan kuartal III 2022 di kisaran US$ 19,8 miliar hingga US$ 20,6 miliar.

Peningkatan laba bersih yang tinggi tersebut menyusul penjualan chip TSMC yang kuat untuk pusat data dan mobil listrik. Namun, perusahaan memutuskan untuk memotong anggaran investasi tahunannya hingga 10% dan bersikap hati-hati terhadap permintaan yang akan datang.

BACA JUGA: Gandeng Foxconn, Vedanta Bakal Bangun Pabrik Chip Pertama di India

TSMC menjadi produsen chip yang mendominasi pasar lantaran memenuhi kebutuhan semikonduktor sejumlah perusahaan besar, seperti Apple Inc hingga Qualcomm Inc. Alhasil, perusahaan asal Taiwan ini tak terpengaruh penurunan permintaan chip seperti yang terjadi pada AMD dan Micron Technology Inc.

TSMC menyoroti tantangan tahun depan berupa kenaikan biaya inflasi. Perusahaan juga memangkas belanja modal (capital expenditure) tahun 2022 menjadi sekitar US$ 36 miliar.

Kinerja industri chip tahun ini makin menantang lantaran permintaan yang melemah akibat inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga, dan lockdown COVID-19 di Cina. Permintaan yang lemah itu mayoritas berasal dari pasar PC dan smartphone karena dunia bisnis dan konsumen mengendalikan pengeluaran.

Pada bulan Juli lalu, TSMC akan mengubah batas bawah proyeksi pendapatan dari sebelumnya US$ 40 miliar menjadi US$ 44 miliar tahun ini. Untuk sisa kuartal tahun ini, TSMC memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 29% menjadi antara US$ 19,9 miliar hingga US$ 20,7 miliar dibandingkan US$ 15,74 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

TSMC, perusahaan terbuka yang paling berharga di Asia ini mengatakan permintaan chip untuk pusat data dan otomotif tetap stabil hingga saat ini. Secara keseluruhan, bisnis TSMC lebih tangguh ketimbang industri chip yang lebih luas yang kemungkinan merosot pada 2023.

Sepanjang tahun ini, saham TSMC merosot hampir 36%, sehingga kapitalisasi pasar perusahaan kini US$ 323,7 miliar. Pada perdagangan Kamis, (13/10/2022), saham TSMC merosot 0,6%.

Related