Permintaan Produk F&B di e-Commerce Naik 143%

marketeers article
Food delivery during corona virus outbreak. Courier wearing face mask delivering grocery order in coronavirus epidemic. Safe shopping in pandemic. Takeout meal. People stockpile food.

Produk Food and Beverage (F&B) mengalami kenaikan penjualan di saluran daring. Data perusahaan e-commerce enabler, SIRCLO menunjukkan, terjadi peningkatan permintaan produk F&B mencapai 143% sejak Februari-Maret 2020.

Peningkatan permintaan di saluran daring itu diprediksi akan terus meningkat.

“Peningkatan penjualan produk F&B secara daring menunjukan, terjadi pergeseran belanja dari yang semula pembelian langsung di toko atau pasar tradisional menjadi berbasis digital yang disebabkan pembatasan aktivitas di luar rumah,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim di Jakarta, Sabtu (16/05/2020).

Hal ini terjadi lantaran perubahan perilaku konsumen akibat pandemi, COVID-19. Menurut Rochim, konsumen cenderung mengubah perilaku mereka menjadi mode bertahan hidup dan lebih konservatif. Mereka lebih berhati-hati dan ingin berada di dalam rumah dibandingkan keluar untuk melakukan konsumsi.

Sementara, hasil survei Nielsen menunjukkan, sejak pemberlakukan imbauan untuk tinggal di rumah, sekitar 30% konsumen berencana lebih sering berbelanja secara daring.

Dari sisi konsumsi, 49% konsumen menjadi lebih sering memasak di rumah. Hal ini mendorong kenaikan pertumbuhan penjualan bahan pokok, seperti telur (26%), daging (19%), daging ungags (25%), serta penjualan buah dan sayur (8%).

“Barang-barang ini yang sering dibeli oleh masyarakat di pasar tradisional, namun seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial, maka saat ini masyarakat lebih cenderung berbelanja di pasar modern. Penurunan pengunjung di pasar tradisional disiasati oleh pedagang pasar tradisional dengan menawarkan produk mereka melalui media sosial dan bekerja sama dengan e-commerce,” tutup Rochim.

Related