Permintaan Skin Care Pria dari India Tumbuh Saat Pandemi

marketeers article

Indonesia dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa, Indonesia menjadi pangsa pasar yang sangat menggiurkan. Hampir semua produk, termasuk untuk perawatan dan kecantikan, baik dari luar negeri dan produk dalam negeri, menggarap pasar negara ini. Salah satunya Gamal Men yang merupakan platform penjualan produk perawatan kulit asal India.

Gamal Men berdiri pada 8 Januari 2020 yang fokus untuk menjual skin care untuk pria. Lewat toko online tersebut, perusahaan ini menjual skin care untuk pria yang diproduksi dari India, yaitu Ustraa.

Ustraa adalah salah satu brand perawatan wajah dari India dengan harga yang bersahabat telah cukup laris di pasar produk perawatan pria di Indonesia. Tidak hanya face-wash, namun dilengkapi dengan rangkaian komplit seperti face-mask, face-scrub, sampai moisturizer dan sunscreen untuk melindungi kesehatan kulit wajah dari paparan sinar matahari. Ustraa merupakan brand impor yang berkualitas tinggi, bebas paraben, tidak mengandung zat kimia yang berbahaya, dan tidak diujikan kepada hewan (cruelty free).

Merek Ustraa telah berkolaborasi dengan Gamal Men, yang merupakan sebuah tech platform yang mengakomodasi pria Indonesia untuk mencapai potensi maksimalnya. Tidak hanya produk impor, berbagai merek produk lokal juga tersedia di Gamal Men.

“Jadi, Gamal Men itu memang khusus menjual produk skin care untuk pria. Selain produk lokal, saya juga menyediakan produk skin care dari India. Ternyata responnya luar biasa. Penjualan skin care dari India dua kali lebih banyak dibandingkan produk lokal. Konsumen biasanya memesan produk skin care dari India tersebut lewat e-commerce seperti Shopee,”  kata CEO & Founder GAMAL Men Fariz Egia Gamal.

Fariz melanjutkan, Gamal Men didirikan untuk memudahkan konsumen pria untuk bisa memilih produk skin care yang pas. Karena, berdasarkan hasil tesisnya, Fariz menemukan masih banyak konsumen pria yang tidak tahu di mana harus membeli skin care dan merek apa yang paling bagus.

“Jadi, skin care untuk pria ini menjadi tesis S2 saya. Saya melakukan wawanncara dengan banyak orang. Dari situ yang tahu bahwa banyak pria yang ingin melakukan perawatan kulit tapi tidak tahu harus beli skin care di mana. Karena itulah, saya memutuskan untuk mendirikan Gamal Men,” ujarnya.

Namun, semuanya berubah ketika pandemi melanda dunia. Pada April 2020, palatform ini tidak lagi menjual skin care dari India karena negara tersebut melakukan karatina wilayah akibat Covid-19. Penjualan skin care di Gamal Men pun turun drastis. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama. Ketika India sudah tidak lagi lockdown, produk skin care mulai tersedia lagi. Pada Juni, pemesanan skin care untuk pria buatan India di  kembali melonjak.

“Saya juga kaget, ketika di Juni ternyata pemesana justru melonjak saat Work From Home. Semakin banyak konsumen pria yang membeli skin care dari India. Mungkin karena bekerja dari rumah dan semua dilakukan secara virtual jadi kaum pria mulai memerhatikan penampilan khususnya perawatan kulit,” jelasnya.

Fariz menambahkan, penjualan skin care dari India terus meningkat hingga akhir 2020. Berdasarkan omzet, produk skin care dari India yang dijual di Gamal Men bisa mencapai Rp 500 juta per bulan. Sedangkan produk skin care lokal hanya sekitar Rp 250 juta.

Menurut Fariz, salah satu kelebihan skin care buatan India adalah aromanya yang berbeda dengan   buatan lokal. Aroma skin care dari India unik dan harganya juga lebih murah dibandingkan produk lokal.  Fariz menambahkan, produk skin care India dijual dengan harga di bawah Rp 100 ribu di GAMAL Men. Sementara itu, rata-rata produk skin care lokal dibandrol dengan harga di atas Rp 100 ribu.

    Related