Pertagas & Chandra Asri Lakukan Pengembangan Bisnis Energi Hijau

marketeers article
Pertagas resmi bekerja sama dengan Chandra Asri (Sumber: Chandra Asri)

Perusahaan afiliasi dari sub holding gas Pertamina PT Pertamina Gas (Pertagas) menjalin kerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) dalam upaya pengembangan potensi dan analisis bisnis energi hijau dan petrokimia. Kerja sama yang dijalin oleh Pertagas dan Chandra Asri ini juga akan meliputi upaya peningkatan total kandungan dalam negeri atau TKDN infrastruktur gas bumi di Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dan Direktur Legal, External Affair & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai serta Direktur Supply Chain Chandra Asri Ruly Aryawan. Dalam MoU tersebut, Pertagas dan Chandra Asri akan menjalankan serangkaian program untuk pengembangan dan penyediaan energi hijau. 

Pertagas dan Chandra Asri akan bersinergi dalam mendukung program 1 Juta Sambungan Jargas (Jaringan Gas) per tahun melalui penyediaan bahan baku jaringan pipa gas. Kedua perusahaan juga akan melakukan pengembangan pemanfaatan gas bumi dan turunan milik Pertagas, yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan produksi Pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten.

Tidak hanya itu, melalui kerja sama ini kedua perusahaan juga akan melakukan analisis pemanfaatan fasilitas Chandra Asri untuk pengembangan infrastruktur terminal Liquefied Natural Gas (LNG) atau jaringan distribusi pipa gas milik Pertagas.

“Kami berkomitmen untuk terus menyediakan bahan baku jaringan pipa gas terbaik yang mememenuhi seluruh Standar SNI bagi Pertagas. Sebagai salah satu tulang punggung sektor strategis di Tanah Air, Chandra Asri terus berupaya untuk menyediakan kebutuhan produk petrokimia bagi industri dalam negeri,” ungkap Edi Rivai, Direktur Legal, External Relations & Circular Economy Chandra Asri dalam keterangan tertulis Chandra Asri.

Beragam program yang dilakukan oleh Pertagas dan Chandra Asri ini merupakan komitmen dari kedua pihak dalam mendukung berbagai program Pemerintah. Salah satu program tersebut adalah mengurangi ketergantungan pada produk impor dengan mendorong penggunaan TKDN di Indonesia. Dengan mengupayakan pengembangan potensi bisnis energi hijau, hal ini mendukung penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% di tahun 2030.

Selain itu, kerja sama ini juga dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan pemanfaatan gas sebagai energi bersih khususnya untuk pabrik petrokimia. Hal ini memberikan potensi bisnis yang besar bagi industri gas. Potensi tersebut tidak hanya dalam hal supply gas untuk pabrik petrokimia, namun juga untuk mendukung pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan dan bersih. 

“Kami berharap, kerja sama ini dapat mendukung program pemerintah untuk menurunkan emisi karbon serta mampu meningkatkan persentase penggunaan komponen TKDN sesuai dengan program pemerintah,” tutur Edi.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related