Pertamina dan Inhutani Berkolaborasi Kelola Hutan di Kalimantan

marketeers article
Perjanjian kerja sama Pertamina dan Inhutani. (FOTO: Pertamina)

Pertamina terus melakukan beragam upaya demi mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satunya lewat kerja sama antara Pertamina New & Renewable Energy (NRE) dan PT Inhutani I.

Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE mengatakan kedua perusahaan sepakat untuk berkolaborasi dalam proyek Nature and Ecosystem Based Solutions (NEBS) di wilayah Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) Kalimantan Utara selama 30 tahun.

“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini dan yakin bahwa proyek NEBS ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan, masyarakat serta biodiversitas sekitar. Melalui kombinasi keahlian dan sumber daya kedua belah pihak, kami berharap dapat menciptakan model keberlanjutan yang dapat diadopsi di 8 konsesi hutan lainnya,” kata Dannif Danusaputro dikutip dari website Pertamina, Rabu (27/12/2023).

BACA JUGA: Intip Keindahan Hutan Kalimantan, Lokasi Syuting Petualangan Sherina 2

Proyek NEBS ini bertujuan untuk mengintegrasikan solusi berbasis alam dalam manajemen sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan. Pertamina NRE dan Inhutani berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan strategi inovatif yang berfokus pada pelestarian ekosistem, mitigasi perubahan iklim, dan pengembangan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Dalam perjanjian ini, Pertamina NRE akan memberikan dukungan keuangan, teknis, dan manajerial. Sementara itu, Inhutani akan bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek secara langsung.

BACA JUGA: Sustainable Business: Peran Pelaku Bisnis dalam Mewujudkan SDGs

Menurut dia, kemitraan ini mencakup pengembangan hutan berkelanjutan, pelestarian biodiversitas, dan penerapan praktik-praktik terbaik dalam kehutanan. Kedua perusahaan percaya bahwa kemitraan ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekologis, tetapi juga ekonomis dan sosial bagi masyarakat setempat.

“Proyek ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal,” ujarnya.

Hutan Kalimantan sendiri dipilih sebagai sarana kolaborasi karena hutan tersebut merupakan salah satu paru-paru dunia dengan area yang sangat luas dan merupakan salah satu hutan tropis terbesar di dunia. Terlebih, pertumbuhan pohon di hutan tropis tiga kali lebih cepat dibandingkan pohon yang ditanam di hutan nontropis sehingga hutan ini merupakan ekosistem yang krusial dalam kelestarian lingkungan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related