Pertamina Hulu Mahakam Sukses Genjot Produksi Sumur Minyak Tua

marketeers article
Sumur migas WK Mahakam. Sumber gambar: Humas Pertamina.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Kalimantan berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di Wilayah Kerja (WK) Mahakam telah mature dan masuk ke fase penurunan produksi alamiah (natural decline). Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi terbaru.

Setyo Sapto Edi, General Manager PHM menuturkan sampai dengan bulan Oktober 2023 mencatatkan angka produksi year to date (YTD) minyak sebesar 26.251 barel minyak per hari (BOPD) dan (YTD) gas sebesar 530 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Pencapaian produksi tersebut merupakan hasil dari upaya maksimal teknis operasi.

BACA JUGA: Industri Migas RI Masih Menjanjikan, Investasinya Capai US$ 10,61 Miliar

“Selama beberapa tahun terakhir, kami berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah yang tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature. Selain itu, kami juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun,” kata Setyo melalui keterangannya, Kamis (16/11/2023).

Menurutnya, WK Mahakam adalah blok migas terminasi yang telah berproduksi hampir 50 tahun dengan natural declining rate yang tinggi di kisaran 50% per tahun. Untuk itu, selaku Operator, PHM dengan dukungan penuh dari SKK Migas, melakukan berbagai upaya guna menahan laju penurunan produksi tersebut, memperpanjang usia produksi hingga masa akhir kontrak dengan tetap mempertahankan tingkat keekonomian, memperhatikan aspek efisiensi, dan terus memelihara aspek keselamatan.

BACA JUGA: Produksi Migas Domestik Pertamina Hulu Energi Tumbuh 1,45%

Adapun WK Mahakam adalah blok migas yang sudah mature, pemerintah memberikan insentif kepada PHM berupa perubahan kontrak bagi hasil dan keringanan pajak. Tujuannya untuk mengurangi beban biaya, agar operator dapat memproduksi migas dengan ekonomis sampai akhir masa kontraknya.

Insentif hulu migas merupakan stimulus yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku industri hulu migas untuk mengurangi pembiayaan atau beban operasi sehingga pelaku industri dapat lebih agresif melaksanakan program kerja untuk meningkatkan produksi, serta memelihara tingkat keekonomian aset.

Pemberian insentif dari pemerintah kepada Blok Mahakam pada awal tahun 2021 telah memberikan kemampuan bagi WK Mahakam untuk melanjutkan program kerja pengembangan secara lebih ekstensif termasuk menjalankan program eksplorasi yang ditujukan untuk membuka potensi prospek cadangan migas di Blok Mahakam. Hal ini tentu menjadi sangat penting untuk menjamin keberlangsungan investasi dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

“Bagi PHM, insentif merupakan stimulus dan perhatian khusus dari pemerintah untuk meningkatkan produksi PHM untuk ketahanan energi nasional, memaksimalkan recovery cadangan dan sumber daya blok Mahakam, dengan tetap memberikan tingkat pengembalian investasi yang wajar kepada investor dan nilai bagi semua pemangku kepentingan,” ujar Setyo.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related