Pertamina Jadi Produsen SAF dari Minyak Jelantah Pertama di ASEAN

marketeers article
Kilang Pertamina Internasional (KPI) raih sertifikasi internasional untuk produksi SAF dari minyak jelantah. (Dok. KPI)

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) meraih sertifikat International Sustainability Carbon Certification (ISCC) Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Europe Union (EU).

Dengan capaian ini, KPI menjadi perusahaan pertama di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari bahan baku minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO).

SAF yang dihasilkan menggunakan campuran bahan baku minyak jelantah ini memiliki kelebihan berupa emisi karbon yang lebih rendah sekitar >90% dibandingkan avtur yang berbahan baku 100% minyak bumi. Selain itu, penyerapan minyak jelantah untuk digunakan sebagai campuran bahan baku pembuatan avtur ini dapat berkontribusi dalam pengurangan limbah minyak goreng bekas pakai yang dapat berpotensi mencemari lingkungan.

BACA JUGA: Pertamina Jual Komersil Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah Tahun 2025  

Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary KPI menjelaskan, sertifikat tersebut juga memastikan SAF dari KPI memenuhi persyaratan sustainability dan dapat diterima serta diperdagangkan sesuai regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO) CORSIA (worldwide) dan Uni Eropa. Diraihnya sertifikat ini menunjukkan pengakuan dunia internasional atas kemampuan dan kapabilitas KPI dalam memproduksi SAF.

“Unit TDHT (Treated Distillate Hydro Treating-red) yang berlokasi di Kilang Cilacap telah berhasil meraih sertifikasi ISCC Corsia dan EU untuk SAF pada awal Desember 2024,” kata Hermansyah melalui keterangan resmi, Jumat (10/1/2025).

BACA JUGA: Tekan Emisi Metana 40%, Pertamina Gandeng Perusahaan Internasional

Hermansyah menjelaskan Unit TDHT Kilang Cilacap, selain dapat memproduksi Pertamina SAF, juga dapat memproduksi bahan bakar solar nabati yang berasal dari 100% bahan baku nabati sejak 2022. Produk tersebut dikenal dengan nama Pertamina Renewable Diesel (RD) atau Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) telah bersertifikat ISCC.

KPI terus melakukan inovasi untuk memproduksi Pertamina SAF melalui Project USAF (UCO to SAF) yang dicanangkan sejak tahun 2024. Perseroan sebelumnya mampu memproduksi Pertamina SAF dengan bahan baku Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) atau minyak inti sawit.

“Kini KPI siap melangkah dengan memproduksi Pertamina SAF tersertifikasi ISCC pertama di Indonesia dan regional dengan bahan baku minyak jelantah yang direncanakan pada kuartal I tahun 2025,” katanya.

Selanjutnya, kata Hermansyah, dalam rangka persiapan produksi SAF dari minyak jelantah, dijadwalkan pada Januari 2025 dilakukan penggantian katalis yang mampu mengolah minyak jelantah menjadi SAF di Kilang Cilacap. Katalis yang akan digunakan merupakan hasil pengembangan Technology and Innovation Pertamina berkolaborasi dengan expert dan engineer KPI.

“Katalis ini diproduksi di fasilitas pabrik katalis dalam negeri. Hal ini menunjukkan penguasaan teknologi advance oleh engineer Indonesia,” tutur Hermansyah.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS