Pertamina Patra Niaga Bukukan Laba Bersih US$ 193,07 Juta pada 2022

marketeers article
Kapal milik PT Pertamina (Persero). Sumber gambar: Humas Pertamina.

PT Pertamina Patra Niaga melaporkan sepanjang tahun 2022 berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 193,07 juta atau setara Rp 2,8 triliun (kurs Rp 14.844 per US$). Perseroan meraih peningkatan laba sebesar 55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Alfian Nasution, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga menuturkan laba bersih ini didapatkan dari meningkatnya pendapatan usaha pada tahun 2022 yang mencapai US$ 72,094 juta. Jumlah ini meningkat sekitar US$ 25,874 juta atau 55% lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 (yoy).

BACA JUGA: Gencar Digitalisasi, Pertamina Turunkan Biaya Produksi Rp 48,7 Miliar

“Meski dalam kondisi yang menantang, tahun 2022 bisa kami lalui dengan tetap menorehkan kinerja positif serta tetap menjalankan penugasan penyaluran energi di seluruh wilayah Indonesia,” kata Alfian melalui keterangannya, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, kinerja positif keuangan ini didukung oleh beberapa hal, di antaranya meningkatnya pendapatan dari konsumsi produk nonsubsidi serta melakukan penghematan biaya mulai dari biaya distribusi, menjaga supply losses, dan pemanfaatan jam kerja yang efektif. Biaya distribusi ditekan hingga 15% dari target tahun 2022.

BACA JUGA: Pertamina Gunakan 60% Komponen Lokal, Nilainya US$ 1,5 Miliar

“Lalu menjaga supply losses dan efektivitas jam kerja berhasil mencatatkan penghematan biaya hingga mencapai lebih dari US$ 130 Juta,” ujarnya.

Selain keuangan, kinerja operasional penyaluran energi juga turut menunjukkan tren positif. Untuk aspek availability pemenuhan atau ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) meningkat hingga 5% serta ketahanan hari seluruh produk dijaga di level aman untuk seluruh jenis BBM, LPG, maupun Avtur.

Dari aspek availability, Pertamina Patra Niaga juga terus memperluas jaringan lembaga penyalurnya diseluruh wilayah Indonesia. Sepanjang tahun 2022, sebanyak 96 titik BBM satu harga baru dioperasikan, hadirnya 64.000 lebih pangkalan atau outlet LPG Subsidi 3 kilogram (kg) lewat Program One Village One Outlet (OVOO), dan Pertashop yang bertambah hingga lebih dari 2.000 outlet pada tahun 2022.

“Lewat berbagai program tersebut, Pertamina Patra Niaga melayani kebutuhan energi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk didalamnya wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T),” kata dia.

Amanah penugasan juga tidak luput dari prioritas Pertamina Patra Niaga. Dalam rangka menjaga penyaluran subsidi yang makin baik dan tercatat, program subsidi tepat mulai diinisiasi baik untuk penyaluran BBM maupun LPG.

Digitalisasi juga berperan besar, yang mana monitoring transaksi tidak wajar di SPBU terus diperkuat salah satunya dengan konektivitas 528 CCTV SPBU ke Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC). Pertamina Patra Niaga juga turut mendukung program transisi energi pemerintah. 

Pada tahun 2022 telah dioperasikan 317 Green Energy Station (GES), enam Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 22 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

“Pencapaian ini adalah awal yang baik bagi Subholding Commercial & Trading Pertamina. Ini akan menjadi pemacu Pertamina Patra Niaga untuk terus memastikan ketersediaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Alfian.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related