Pertamina Raih Laba Bersih Rp 56 Triliun pada Tahun 2022

marketeers article
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. (FOTO: Dok Pertamina)

PT Pertamina (Persero) melaporkan berhasil meraih laba bersih sebesar US$ 3,8 miliar atau setara dengan Rp 56 triliun (kurs Rp 14.864 per US$) sepanjang tahun 2022. Dengan catatan tersebut, laba bersih perseroan mengalami peningkatan sebesar 86% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina menjelaskan, di tengah kondisi volatilitas harga minyak dan dinamisnya nilai tukar rupiah, Pertamina terbukti tetap dapat meningkatkan laba bersih dan kinerja tahun 2022 dengan melakukan berbagai upaya baik secara operasional maupun finansial. Sepanjang tahun 2022, Pertamina Group telah berkontribusi terhadap penerimaan negara mencapai Rp 307,2 triliun.

Adapun setoran ke negara terdiri dari pajak, dividen, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), minyak mentah dan kondensat bagian negara, dan signature bonus. Jumlah setoran ke negara ini meningkat 83% dibandingkan tahun 2021 (yoy).

BACA JUGA: Bensin Habis saat Kemacetan Mudik? Tekan 135, Pertamina Siap Antar

Nicke menyebut, khusus setoran pajak, Pertamina pada tahun 2022 telah membayarkan pajak sebesar Rp 219,06 triliun. Jumlah tersebut meningkat 88% dibandingkan tahun 2021 (yoy).

“Pencapaian ini tentu berkat kerja bersama seluruh Perwira Pertamina. Kinerja positif ini juga tentu tidak terlepas dari dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM,” kata Nicke melalui keterangannya, Selasa (18/4/2023).

Pertamina yang selalu berkomitmen untuk selalu bertumbuh, telah berhasil meningkatkan kinerja operasional tahun 2022 di semua subholding. Produksi minyak dan gas mencapai 967  ribu barel minyak per hari (MBOEPD) atau tumbuh 8% dari pencapaian 2021.

Adapun produksi kilang mencapai 313,9 juta barel atau tumbuh 6%, realisasi penjualan produk bahan bakar minyak (BBM) dan Non-BBM mencapai 97,86 juta kiloliter atau tumbuh 5%.

BACA JUGA: Konsumsi BBM Naik 29% saat Lebaran, Pertamina Jamin Stok Aman

Kemudian, efektivitas pengangkutan muatan kapal Pertamina mencapai 89% atau tumbuh 3%. Lalu, produksi listrik dari Geothermal dan new renewable energy lainnya mencapai 4.659 GWh dengan pemasangan jaringan gas rumah tangga mencapai 254.063 sambungan rumah tangga atau tumbuh 4.760%.

Nicke bilang, dalam memitigasi pergerakan nilai tukar kurs yang dinamis, Pertamina aktif melakukan transaksi lindung nilai dan penyeimbangan akun moneter yang berhasil memitigasi risiko nilai tukar sebesar US$ 657 juta.

Perseroan juga telah melakukan upaya-upaya untuk menekan biaya bunga atas pinjaman yang meningkat akibat dampak dari fluktuasi Indonesia Crude Price (ICP) dengan optimalisasi pengelolaan dana secara konsolidasi dan melakukan early repayment saat dana kompensasi telah diterima.

Sebagai upaya untuk memitigasi volatilitas harga minyak mentah dunia, Pertamina melakukan penghematan melalui lindung nilai komoditas, strategi inventory management yang optimal. Termasuk pula melakukan optimalisasi penggunaan minyak mentah domestik.

“Upaya ini menghasilkan penghematan atas biaya bunga secara konsolidasian sebesar US$ 466,75 juta,” ujarnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS