Pertandingan Pingpong Desta Vs Abdel dan Praktik Citizen 4.0

marketeers article

Dua pesohor Tanah Air Deddy Mahendra Desta dan Abdel Achrian baru saja menggelar pertandingan ekshibisi pingpong. Bukan sekadar menggelar program hiburan, pertandingan pingpong Desta Vs Abdel ini membawa misi yang cukup besar, khususnya di sektor olahraga pingpong atau tenis meja di Indonesia. Di sisi lain, aksi keduanya menunjukkan kualitas sebagai warga negara Indonesia yang di dalam buku Citizen 4.0 (Hermawan Kartajaya, 2017), keduanya menunjukkan tingkatan sebagai citizen 4.0.

Digelar pada Minggu (6/2/2022) secara langsung di kanal YouTube Vindes, pertandingan yang berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Abdel ini menyuarakan satu pesan. Setelah pertandingan usai, keduanya menyampaikan pesan khusus kepada Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

“Di luar dari segala gimmick dan psywar yang kami lakukan di pertandingan ini, kami yakin pertandingan ini bisa mengangkat Kembali pertandingan tenis meja menjadi olahraga yang memasyarakat,” ujar Abdel.

Abdel juga menegaskan untuk internal PTMSI agar tidak usah lagi bertengkar dan mulai mengurus olahraga ini agar kembali memasyarakat dengan cara membuat pertandingan. Senada dengan Abdel, Desta juga menyampaikan suaranya lewat unggahan di Twitter.

Lewat akun pribadi @desta80s, Desta berharap pertandingan ini bisa membuka mata dan hati para pengurus tenis meja Indonesia. Jangan rebut terus hingga mengorbankan para atlet.

Mengutip dari beragai sumber, konflik yang terjadi di PTMSI telah berjalan cukup lama. Konflik di federasi ini membuat hilangnya kejuaraan nasional.

Praktik Citizen 4.0

Jika melihat aksi keduanya, Abdel dan Desta mencoba berkontribusi kepada lingkungan dalam hal ini adalah ekosistem olahraga tenis meja. Keduanya pun menunjukkan tingkatan sebagai citizen 4.0. Citizen 4.0 merupakan konsep yang memaparkan transformasi tahapan seseorang untuk menjadi manusia yang lebih baik dan berdampak pada lingkungan sekitar.

Fenomena ini jelas ditunjukkan oleh Abdel dan Desta yang bukan mencari pembuktian siapa yang paling hebat tetapi apa yang mereka bisa lakukan untuk memberikan kontribusi pada lingkungan sekitar.

Pingpong Desta Vs Abdel
Pingpong Desta vs Abdel

 Saat ini merupakan era 4.0 yang ditandai dengan kehidupan yang serba digital. Dengan digitalisasi ini, konektivitas antarmanusia, manusia dengan lingkungan menjadi lebih kuat. Konektivitas ini juga mendorong manusia kontemporer untuk semakin terhubung dalam sebuah kolaborasi, keterbukaan, interaksi demi mencapai kebaikan bersama. Era ini di sisi lain juga “merobohkan” silo-silo antarkelompok, golongan, bangsa, menuju satu “rumah besar” dengan identitas bersama sebagai “citizen of the world.”

Secara naluriah, sebenarnya spirit citizenship ini dengan sendirinya mulai muncul ketika kita mulai meninggalkan masa remaja dan beranjak dewasa. Pada masa-masa tersebut, kita mulai benar-benar mandiri dan mengenal peran aktif dalam mengembangkan komunitas sekitar.

Melihat prosesnya, ada empat tahapan yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai Citizen 4.0. Keempat tahapan itu, adalah Fundamental, Forefront, Foster, dan Final.

Fundamental menjadi tahapan awal dan dasar dan biasanya masuk dalam periode usia 0-20 tahun. Di sini, manusia senang mengeksplorasi banyak hal, berimajinasi tinggi, dan sedang mencari jati dirinya.

Tahap Forefront, di usia 20-40 tahun, ditandai dengan kemandirian, tanggung jawab, dan penghasilan sendiri. Kemudian, tahap Foster, usia 40-60 tahun, ditandai dengan kehidupan yang lebih mapan dan stabil. Pada tahap ini, orang cenderung berbagi semangat kepada orang lain.

“Untuk mencapai itu semua, manusia butuh passion dan bukan sekadar hobi. Passion ini bisa passion for knowledge, passion for business, passion for service, dan passion for people,” ujar Hermawan.

Jadi untuk menjadi seorang Citizen 4.0 memang diperlukan proses yang panjang. Tidak ada cara instan untuk mencapai tahapan tertinggi. Semua harus dilalui satu per satu dan melalui proses penyempurnaan diri secara terus menerus. Dimulai dari saat kita lahir sampai dengan saat akhir nanti.

Related