Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II 2022 Memelesat, Masih Terpusat di Jawa

marketeers article
Margo Yuwono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Sumber gambar: Humas BPS

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2022 mencapai 5,44%. Ekonomi Indonesia triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,72% (quarter-to-quarter/q-to-q).

“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,15%. Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 32%,” ujar Margo Yuwono, Kepala BPS dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Menurutnya, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2022 mencapai Rp 4 919,9 triliun. Kemudian, dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.923,7 triliun.

Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,74%.

“Terjadi penguatan ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II 2022 terlihat pada semua wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama dengan peranan sebesar 56,55% dari ekonomi nasional, dengan kinerja ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,66% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding triwulan II-2021,” tuturnya.

Hasil positif ekonomi kuartal II tahun 2022 sebelumnya juga sudah diprediksi oleh Menteri Koordinator bidang perekonomian Airlangga Hartarto. Dia memperkirakan pada kuartal II, ekonomi bakal tumbuh di atas 5%.

Dengan begitu, politisi partai Golkar ini optimistis Indonesia tidak akan masuk jurang resesi. Bahkan, apabila tren ini dapat dipertahankan hingga kuartal selanjutnya, pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,4% pada akhir tahun.

“Kami masih optimistis pertumbuhan ekonomi positif. Kuartal kedua juga diperkirakan sedikit lebih dari 5%, kalau itu bisa dijaga sampai kuartal ketiga maka angka 5 sampai 5,2% akan tercapai di akhir tahun,” tutur Airlangga.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related