Perubahan Tren Akan Tetap Ada Meski Vaksin Sudah Ditemukan

marketeers article
Young woman sitting at her kitchen table at home working on her small business with a digital tablet

Pandemi COVID-19 yang berdampak pada bergesernya tren konsumen. Terbatasnya interaksi langsung antara penyedia layanan dan pengguna berujung pada berubahnya pola belanja, prioritas, dan pilihan pelanggan yang akan terus berlanjut meskipun COVID-19 selesai.

“Perubahan tren yang terbangun selama pandemi tidak bersifat sementara. Konsumen yang sudah terbiasa dengan pola interaksi dan belanja selama COVID-19 kemungkinan besar akan melanjutkan pola yang sama setelah wabah ini berakhir,” jelas Daniel Levine, Direktur Eksekutif Avant-Guide Institute.

Daniel mengatakan, setidaknya terdapat tiga tren yang naik selama pandemi COVID-19, yaitu personal wellness, personal technology, dan institutional trust. Ketiga tren tersebut berpengaruh besar terhadap pilihan konsumen dan memiliki dampak panjang.

Tren pertama yaitu personal wellness yang meliputi layanan kesehatan, kendaraan pribadi, rancang bangun gedung dan perkotaan, serta hal-hal lainnya yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Tren ini berdampak bagi merek yang ingin memasarkan produk mereka. Contoh perusahaan mobil Tesla yang mulai mengklaim mobil mereka sebagai mobil teraman yang tersedia di pasar ini dengan hadirnya fitur-fitur keamanan yang canggih.

“Tren ini juga mulai diadopsi pada layanan keuangan dengan investasi-investasi yang lebih sehat dan asuransi kesehatan. Industri arsitektur juga mengadopsi tren ini dengan rancang bangun gedung yang ramah lingkungan dan juga sehat untuk para penghuninya,” tambah Daniel.

Sedangkan kedua adalah personal technology. Tren kedua ini naik karena ada keterbatasan interaksi fisik dan ruang gerak masyarakat. Meski demikian, banyak konsumen yang mulai merasa nyaman dalam menggunakan teknologi pribadi mereka untuk bekerja, belanja, dan mencari hiburan. Tren ini diperkirakan tidak akan banyak berubah setelah pandemi selesai.

“Banyak orang yang memilih untuk bekerja dari rumah (work from home), telemedicine (layanan kesehatan jarak jauh), dan belanja online karena mereka ingin membatasi interaksi mereka dengan orang lain. Pada kegiatan tersebut, teknologi kemudian menjadi poros utama,” kata Daniel.

Tren ketiga yang muncul saat ini adalah menurunnya kepercayaan konsumen terhadap institusi-institutsi dunia. Riset yang dilakukan oleh Deloitte dan Accenture menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap institusi publik seperti layanan keuangan, media, perusahaan-perusahaan besar, dan sistem pengadilan menurun drastis. Penurunan ini disebabkan oleh banyaknya hoax atau berita palsu, kesalahan, dan penanganan pandemi yang dirasa kurang baik.

Daniel mengatakan saat ini masyarakat memiliki akses informasi yang luar biasa luas. Institusi-institusi yang berusaha untuk menyembunyikan kesalahannya akan segera menjadi sorotan, termasuk institusi pemerintahan.

“Transparansi, kejujuran, dan keterbukaan akan menjadi kunci suksesnya industri di dunia pascapandemi,” tutup Daniel.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related