Phapros Rilis Pro TB 2 Daily Dose untuk Pasien TBC

marketeers article
Phapros Rilis Pro TB 2 Daily Dose untuk Pasien TBC. (Dok. Phapros)

PT Phapros Tbk, bagian dari Holding BUMN Farmasi, merilis produk terbarunya, Pro TB 2 Daily Dose, dalam bentuk kaplet salut selaput, khusus untuk pasien TBC. Peluncuran produk ini merupakan bagian dari komitmen Phapros untuk mengurangi kasus TBC di Indonesia dan melengkapi varian obat antituberkulosis yang dimiliki oleh perusahaan.

Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko, menyatakan bahwa Pro TB 2 Daily Dose adalah hasil dari pengembangan internal perusahaan dengan formulasi yang lebih baik dari versi sebelumnya. Pengembangan formula ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pasien TBC dalam minum obat, karena dapat diminum hanya sekali setiap hari, berbeda dengan formula sebelumnya yang harus diminum tiga kali seminggu.

“Pro TB 2 Daily Dose merupakan pengembangan internal kami, di mana formulanya sudah disempurnakan dibanding Pro TB 2 sebelumnya dan diharapkan dengan adanya pengembangan formula ini bisa meningkatkan kepatuhan pasien TBC untuk meminum obat karena dapat diminum satu kali setiap hari. Perlahan-lahan, produk Pro TB 2 Daily Dose ini akan menggantikan versi sebelumnya,” ujar Hadi dalam keterangannya, Minggu (16/7/2023).

Hadi menambahkan bahwa melalui peluncuran Pro TB 2 Daily Dose, Phapros juga menunjukkan komitmennya untuk menurunkan angka TBC di Indonesia. Sebagai negara kedua dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India, penanganan TBC menjadi hal yang sangat penting.

BACA JUGA: Kiprah Phapros selama 69 Tahun di Sektor Farmasi Indonesia

Sementara itu, Ririek Parwitasari, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi, menjelaskan bahwa TBC adalah penyakit menular yang ditularkan melalui percikan dahak. Seseorang dengan mycobacterium positif dalam dahaknya bisa menularkan ke 20 orang di sekitarnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita TBC untuk menjalani pengobatan secara rutin dan tuntas, demi kebaikan dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

Tujuan pengobatan TBC adalah memutus sumber infeksi, menyembuhkan pasien, mencegah kematian karena TBC. Diprediksi ada 16 kematian tiap jam karena TBC di dunia,” tuturnya.

Indonesia juga dihadapkan pada kasus TBC resisten obat yang semakin meningkat. Upaya untuk menurunkan angka kesakitan karena TBC terus dilakukan, termasuk dengan memberikan pengobatan dan pencegahan kepada orang-orang yang kontak erat dengan pasien TBC.

BACA JUGA: Gelar RUPS, Phapros Bagikan Dividen 40% Senilai Rp 11,2 Miliar

Meskipun tantangan dalam menangani TBC masih besar, berbagai penelitian dan upaya terus dilakukan oleh para tenaga kesehatan dan anggota masyarakat untuk mengurangi dan mencegah penyebaran penyakit ini.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related