PKT Ungkap Faktor Keberhasilan Menjaga Prestasi Perusahaan

marketeers article
PKT meraih predikat most trusted company. | Foto: PKT

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mendapatkan pengakuan dalam mempertahankan dan meningkatkan prestasi di bidang penerapan tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG). Mereka meraih predikat tertinggi sebagai most trusted company dengan skor 87,61 di ajang Indonesia Good Corporate Governance Award.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama PKT meyakini perusahaan mampu tumbuh secara berkelanjutan dan tangguh dalam menghadapi banyak tantangan. Kunci dari ketangguhan ini adalah penerapan tata kelola perusahaan yang baik di semua lini usaha PKT.

BACA JUGA: PKT Targetkan 75 Ribu Ton Amonium Nitrat Untuk Kurangi Impor

“Bagi kami, corporate governance itu bukan sekadar audit, financial control, anti fraud, anti corruption. Tapi sebuah tool untuk memastikan tercapainya sasaran,” ujar Rahmad pada pernyataan resmi yang diterima Marketeers.

ia mengungkapkan ada dua strategi khusus yang diaplikasikan dalam praktik GCG di PKT. Pertama, dari segi sumber daya manusia (SDM). 

BACA JUGA: PKT Bagikan Cara Pemupukan Tepat agar Hasil Panen Maksimal

Rahmad melihat karakter yang berbeda-beda dari banyaknya divisi atau departemen dapat menyebabkan hambatan psikologis. Karena itu, perusahaan mendukung setiap karyawan dari berbagai divisi tersebut untuk mengatasinya sehingga bisa menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

Kedua, digitalisasi. PKT mempunyai lebih dari 85 aplikasi yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Terpadu (SMT). Delapan di antaranya dikhususkan untuk penerapan GCG.

“Kenapa digitalisasi penting? Karena digitalisasi membawa transparansi dan membuat proses itu jadi lebih visible. Dan kalau sudah transparan, maka lebih mudah mengolah untuk mengelola accountability dan responsibility,” ucap Rahmad.

Dari penerapan strategi GCG yang baik, terlihat hasil dari kinerja PKT yang meningkat, baik dari sistem manajemen dan revenue yang meningkat tajam. Per September 2022, PKT sukses membukukan laba Rp 12,94 triliun.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related