Platform teknologi penagihan pinjaman (loan collection) terintegrasi asal India Credgenics resmi mengumumkan ekspansinya ke Indonesia. Ekspansi Credegenics ke Indonesia ini merupakan langkah strategis untuk melanjutkan pertumbuhan perusahaan.
Indonesia menjadi negara ekspansi pertama di kawasan Asia Tenggara yang dipilih Credgenics untuk memperluas bisnis penagihan pinjamannya. Dalam ekspansi ini, Credgenics akan berfokus untuk menjalin kolaborasi dengan perusahaan pemberi pinjaman di Indonesia serta membantu mereka mendigitalisasi dan mengotomatisasi proses penagihan secara end to end.
“Segmen penagihan pinjaman di Indonesia menghadapi permasalahan, yakni kredit yang bermasalah (non-performing loan/NPL) dan proses penagihan pinjaman yang masih dilakukan secara manual. Dengan ekspansi Credgenics ke Indonesia, kami akan menghadirkan solusi dalam transformasi digital untuk proses penagihan,” ujar Rishabh Goel, Co–Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Credgenics.
Kehadiran Credgenics ke Indonesia ini dilakukan untuk memperkuat komitmen perusahaan dalam mengatasi tantangan pemulihan utang. Credgenics juga berupaya meminimalisasi dampak yang merugikan terhadap perekonomian karena meningkatnya beban kredit yang tertunggak. Untuk mewujudkan hal tersebut, Credgenics telah bekerja sama dengan beberapa instansi atau perusahaan pemberi pinjaman di Indonesia.
“Kami telah bermitra dengan System Integrators dan Core Banking Solution (CBS) di Indonesia untuk mendapatkan lebih banyak klien di industri perbankan, perusahaan pembiayaan mikro, dan juga fintech,” ujar Hendra Rahman, Country Manager Credgenics Indonesia.
Credgenics menawarkan platform penagihan terintegrasi yang dibutuhkan oleh pemberi pinjaman melalui satu perangkat lunak. Platform modular Credgenics tersedia di pengaturan cloud yang berbasis di Indonesia, demi memenuhi kebutuhan lokal dan memberikan skalabilitas yang cepat, kelincahan bisnis, serta ekonomi yang terukur.
Credgenics menghadirkan saluran komunikasi yang beragam, auto-dialer click to call, manajemen litigasi, pengaturan pemberitahuan secara fisik dan digital, skip tracing, prediktor berteknologi AI, aplikasi seluler penagihan di lapangan melalui CG Collect, akses dashboard, dan machine learning berbasis model analitik.
“Kami akan secara konsisten berupaya untuk meningkatkan platform kami demi memenuhi kebutuhan penagihan ritel secara end to end dari bank dan lembaga pemberi pinjaman lainnya,” tutur Hendra.
Editor: Ranto Rajagukguk