PLN Bentuk Unit Khusus untuk Transisi Energi Ketenagalistrikan

marketeers article
PLN Bentuk Unit Khusus untuk Transisi Energi Ketenagalistrikan. (FOTO: Dok PLN)

PT PLN (Persero) memutuskan untuk membentuk organisasi khusus Divisi Energy Transition and Sustainability demi keseriusan melakukan transisi energi di sektor ketenagalistrikan. Divisi ini merupakan kebijakan strategis korporat dalam mengelola secara menyeluruh upaya penurunan emisi karbon di semua proses bisnis PLN.

“Unit ini diawasi langsung oleh Direksi dan mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan strategi dan melacak pelaksanaan inisiatif transisi energi,” kata Yusuf Didi Setiarto, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/11/2022).

BACA JUGA: Percepat Transisi Energi, PLN Gandeng Laboratorium EBT AS

Di sela forum COP27, Jumat (11/11/2022) diwakili oleh Executive Vice President Energy Transition and Sustainability, Kamia Handayani menjelaskan untuk mendukung kebijakan strategis dalam menghadapi perubahan iklim, Direksi PLN juga berinisiatif mengeluarkan BOD Directive.  Kebijakan internal tersebut terdiri atas enam bidang utama, yakni proyeksi dan inventarisasi emisi gas rumah kaca, aksi mitigasi dan adaptasi, pemanfaatan pembiayaan iklim dan penetapan harga karbon, penyediaan anggaran untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, peningkatan kapasitas, pemantauan dan evaluasi, hingga pengembangan kapasitas pegawai

Kamia menyampaikan berkenaan dengan pengembangan kemampuan dan teknologi, perusahaan optimistis untuk dapat memanfaatkan peluang transisi energi, perseroan perlu mengembangkan keahlian baru dan kompetensi inti baru. 

BACA JUGA: Dukung NZE, PLN Sudah Kurangi 32 Juta Metrik Ton Emisi Karbon

“PLN juga mengelola risiko transisi energi dan mengintegrasikannya ke dalam manajemen risiko korporat,” ujar Kamia.

Perusahaan telah mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kemampuan dan mengembangkan peta jalan peningkatan kapasitas untuk transisi energi. Peta jalan ini melibatkan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan. 

“Berkenaan dengan organisasi, tahun ini perusahaan melakukan transformasi organisasi untuk lebih meningkatkan kapasitas internal kami dalam transisi dan keberlanjutan energi,” ujarnya. 

Komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi, sudah diarusutamakan ke dalam setiap fungsi bisnis. Dengan begitu, diharapkan PLN dapat fokus dalam satu tujuan besar, yakni memimpin transisi energi Indonesia. 

Kamia menambahkan selain penguatan kapasitas internal, OLN percaya kolaborasi dan inovasi adalah kunci masa depan energi bersih dan terjangkau. Untuk itu, perusahaan mengajak semua pelaku transisi energi untuk berkolaborasi. 

Ini termasuk para pemimpin teknologi, universitas, investor, bank pembangunan, pelaku bisnis ketenagalistrikan dari hulu ke hilir.

Related