PLN Butuh Investasi US$ 171 Miliar untuk Transisi Energi

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: Dok PLN)

PT PLN (Persero) membutuhkan investasi senilai US$ 171 miliar untuk melakukan transisi energi dalam 10 tahun ke depan. Modal tersebut akan digunakan untuk merancang penambahan kapasitas pembangkit sebesar 70 gigawatt (GW) yang mana 70% bersumber dari energi terbarukan.

PLN juga berencana membangun green enabling transmission line sepanjang 48.000 kilometer (km) sirkuit dalam 10 tahun ke depan. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menjelaskan, untuk memenuhi kebutuha modal, Perseroan harus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional.

BACA JUGA: PLN Jadi Perusahaan Energi Terbaik untuk Karier Versi LinkedIn

“Melalui sinergi ini, kami yakin dapat mempercepat akselerasi transisi energi guna menyediakan energi yang tidak hanya andal, tapi juga ramah lingkungan, serta membuka lebih banyak lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Darmawan melalui keterangan resmi, Senin (26/5/2025).

Menurutnya, salah satu perusahaan yang telah bekerja sama dalam melakukan transisi energi adalah China Export Import Bank (CEXIM). PLN dan CEXIM telah melakukan penandatanganan nota kesepahama (memorandum of understanding/MoU) sejak 16 Oktober 2023 di Cina.

BACA JUGA: PLN Klaim Pasok Listrik Tanpa Padam saat Salat Idulfitri

Langkah ini merupakan momentum penting menandai komitmen kedua belah pihak untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.

“Transisi energi merupakan fondasi penting dalam memperkuat kerja sama strategis kedua negara ke depan,” ujarnya.

Darmawan memaparkan, Indonesia menghadapi tantangan geografis dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), di mana potensi sumber daya banyak berada di daerah terpencil, sementara kebutuhan listrik terpusat di perkotaan.

Melalui perpanjangan kerja sama ini, PLN dan CEXIM menyepakati dukungan bersama dalam pengembangan sektor kelistrikan khususnya pembangkitan.

Salah satunya adalah pengembangan energi konvensional (tidak termasuk PLTU batu bara) dan energi terbarukan seperti surya, angin, panas bumi, biomassa, dan lainnya.

Kedua pihak akan mengeksplorasi kerja sama dalam pembiayaan korporasi, pembiayaan proyek, dan solusi pendanaan lainnya, serta berkontribusi dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan berbagi pengetahuan.

Chairman of CEXIM, Chen Huaiyu, menyampaikan apresiasi atas komitmen PLN dalam mendorong pembangunan sektor ketenagalistrikan yang berkelanjutan.

Ia juga menegaskan kesiapan pihaknya untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan PLN.

“Penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini menandai dimulainya babak baru dalam kolaborasi kita, sekaligus membuka peluang untuk memperluas cakupan kerja sama di berbagai bidang,” ujarnya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan PLN dalam hal ini tidak hanya mendorong transisi energi, namun juga berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Chen melanjutkan, pihaknya juga siap berkolarobasi guna mendukung langkah PLN dalam mencapai tujuan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi rencana transisi energi PLN. Kami sepakat bahwa Indonesia tidak dapat menjalankan upaya ini sendiri dan kami sangat bangga dapat berpartisipasi dalam rencana transisi energi yang dicanangkan PLN untuk 10 tahun ke depan,” tutup Chen.

Related

award
SPSAwArDS