PLN Jawa Timur dan Miracle Aesthetic Clinic Pilih Digitalisasi untuk Pemulihan

marketeers article
hand drawing graph chart and business strategy as concept

Strategi perusahaan saat masa pandemi COVID-19 sangat penting untuk menentukan apakah perusahaan mereka akan bertahan atau tidak. Digitalisasi menjadi salah satu strategi untuk bertahan di tengah situasi yang tidak pasti seperti pandemi ini.

Acara virtual Marketeers iClub Surabaya menghadirkan Adi Priyanto, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur dan Lanny Juniarti selaku President Director Miracle Aesthetic Clinic. Mereka membahas mengenai strategi perusahaan untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi ini.

PLN Jawa Timur melakukan perubahan besar dala tata kelola dan cara kerja perusahaan mereka melalui program transformasi untuk mencapai visi, sekaligus beradaptasi dengan tantangan akibat pandemi. Transformasi ini memiliki empat aspirasi, yakni Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused.

PLN juga akhirnya bergerak ke arah digital dengan membuat PLN Mobile. Pelanggan PLN dapat mengetahui berbagai info, mulai dari tagihan rekening listrik, pembelian token, dan banyak hal efisien lainnya. Hal ini diharapkan akan menaikkan ekspektasi pelanggan kepada PLN terkait kualitas yang mereka punya.

“Kita membuat beberapa inovasi, kemudahan, salah satunya adalah PLN Mobile. Kami harap PLN Mobile dapat menaikkan ekspektasi pelanggan kepada PLN terkait kualitas pelayanan yang kami miliki,” kata Adi.

Sama hal nya dengan PLN, Miracle Aesthetic Clinic juga bergerak ke arah digital untuk membantu bisnis mereka dari keterpurukan. Klinik ini mengkonversi segala penyedia jasa kecantikan secara online. Selain itu, mereka juga membuat inovasi-inovasi melalui survei yang disebarkan ke pasien.

Menurut Lanny, pandemi membuat perusahaan harus berfikir dengan jangka waktu yang pendek. Inovasi maupun business plan 5 sampai 10 tahun ke depan tidak berlaku di situasi yang tidak memungkinkan ini.

“Saat ini kita hanya bisa berfikir pendek. Kita harus mengulik apa yang bisa kita capai. Mungkin jangka pendek, karena solusi tidak memungkinkan. Kita hanya bisa memikirkan revenue hit and run untuk bisa bertahan,” jelas Lanny.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related