Populix: 72% Masyarakat Indonesia Sudah Mulai Berinvestasi

marketeers article
Sumber: 123RF

Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak 2020 menjadi salah satu momentum pendorong bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya memiliki perencanaan keuangan, termasuk dana darurat, asuransi kesehatan, hingga investasi. Melihat hal tersebut, Populix mengadakan survei untuk melihat kembali kesadaran dan perilaku masyarakat Indonesia dalam berinvestasi.

Laporan survei yang bertajuk “Insights and Future Trends of Investment in Indonesia” ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah memiliki kesadaran yang lebih baik dalam berinvestasi. Sebanyak 72% responden menyatakan mereka telah mulai berinvestasi, terutama di kalangan generasi milenial. 

BACA JUGA: Bahlil Lahadalia Usulkan Ada OPEC Negara Penghasil Nikel

Angka ini pun meningkat, dibandingkan dengan survei Populix pada Januari 2021 yang mengungkap bahwa hanya terdapat 44% responden yang telah mulai berinvestasi. Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix mengatakan melihat survei tersebut, banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda yang semakin melek akan investasi. 

Ditambah, kehadiran berbagai aplikasi investasi di Tanah Air juga mendorong inklusivitas generasi muda untuk mulai berinvestasi, yang mana hal tersebut terlihat dari mayoritas responden yang memilih untuk menjalankan investasi melalui aplikasi. Selain itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, survei turut menunjukkan bahwa para responden ini telah mempertimbangkan aspek-aspek kondisi keuangan mereka, kejelasan informasi, hingga profil risiko dari masing-masing instrumen investasi.

BACA JUGA: Hingga Oktober, PTPP Kantongi Kontrak Baru Sebesar Rp 21,82 Triliun

“Artinya, saat ini mereka sudah memiliki kesadaran dan literasi keuangan yang lebih baik sebelum memulai berinvestasi. Tentunya, hal ini menjadi catatan positif untuk Indonesia. Namun, ini juga menjadi alarm pengingat, bahwa perlu kolaborasi antara berbagai pihak untuk terus mengimbangi minat generasi muda Indonesia pada tren investasi dengan literasi keuangan yang lebih baik lagi,” ujar Timothy.

Survei Populix, mayoritas responden, yaitu sebanyak 64% dari segala rentang usia memiliki tujuan utama berinvestasi mengumpulkan dana darurat. Selain itu, Gen Z dan milenial cenderung berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Sementara Gen X memiliki tujuan untuk mengumpulkan dana pensiun.

Untuk urutan instrumen investasi yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia, reksa dana masih menempati peringkat pertama sejak tahun 2021, yakni 47%. Lalu, dilanjut dengan emas sebanyak 46%, saham 32%, logam mulia 30%, deposito 29%, properti 21%, dan kripto sebanyak 20%.

Menariknya, Gen Z cenderung memilih berinvestasi dalam bentuk reksa dana. Sementara itu, milenial dan Gen X lebih tertarik berinvestasi pada perhiasan emas.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related