Potensi Bangka Selatan Kembangkan Destinasi Pariwisata

marketeers article

Berdekatan dengan salah satu destinasi 10 Bali Baru, Kabupaten Bangka Selatan seakan ‘kecipratan’ peluang untuk dikembangkan sebaga destinasi pariwisata.

Pada acara Government Roundtable bertajuk Timah dan Pariwisata Bangka Belitung, Senin (20/07/2020), Bupati Kabupaten Bangka Selatan Justiar Noor memaparkan bahwa daerahnya memiliki potensi objek daya tarik wisata yang beragam mulai dari budaya, bahari, pertanian, hingga kawasan bersejarah.

“Sektor pariwisata Kabupaten Bangka Selatan berpeluang sebagai basis pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” katanya.

Menegaskan hal ini, Justiar mengungkapkan capaian kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Kabupaten Bangka Selatan. Pada tahun 2019, sektor ini berhasil berkontribusi sebesari 10%, dengan presentasi kenaikan rata-rata pertahun sebesar 2,03%. Sementara itu dari sisi pertumbuhan, sektor ini berhasil tumbuh 8% dengan capaian rata-rata 10,3% per tahun.

Selain itu, Justiar melihat adanya tren pergeseran kontribusi sektor terhadap perekonomian daerahnya. Hal ini dibuktikan dari pendapatan daerah yang bergeser dari pertambangan ke sektor industri pariwisata.

“Potensi yang ada semakin mendorong kami untuk mengembangkan sektor ini. Untuk itu kami mulai menyusun strategi untuk mendukung sektor pariwisata. Di antaranya attraction, accessbility, amenity, ancillary, dan activity,” lanjutnya.

Kelima strategi pengembangaan kepariwisataan ini diharapkan dapat mendukung konsep pengembangan pariwisata berbasis kawasan yang sedang dikembangkan oleh Kabupaten Bangka Selatan. Saat ini, Justiar membagi kawasan pariwisatanya menjadi tiga.

Kluster Blok Pengembangan Daerah Pariwisata (KPP) A yang terdiri dari Kecamatan Airgegas, Kecamatan Toboali, dan Kecamatan Tukak Sadal; KPP B yang terdiri dari Kecamatan Lepar dan Kecamatan Pulau Pongok; dan KPP C yang terdiri dari Kecamatan Simpang Rimba, Kecamatan Pulau Besar, dan Kecamatan Payung.

“Tiap daerah ini memiliki potensi wisatanya masing-masing. Untuk itu pengembangannya harus dilakukan dengan membangun dan mengenalkan atraksi wisata, membuka akses, mengadakan fasilitas, mengedukasi dan mengadakan pengelola, serta mendorong aktivitas pariwisata di masing-masing kluster pengembangan destinasi wisata,” tutup Justiar.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related