Potensi Pasar Drone RI Diproyeksikan Capai US$ 93 Juta

marketeers article

Asosiasi Sistem & Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) memperkirakan hingga tahun 2028 potensi pasar pesawat tanpa awak atau drone mencapai US$ 93 juta atau setara Rp 1,47 triliun (kurs Rp 15.875 per US$). Sementara itu, untuk pasar dunia angkanya diproyeksikan mencapai US$ 48,6 miliar.

Wakil Ketua ASTTA Asha Wadya mengatakan besarnya pangsa pasar membuat para pencinta drone mendirikan usaha. Selain itu, makin banyak pengembang, peminat, profesional, dan komunitas di bidang pengembangan sistem dan teknologi tanpa awak di Indonesia. 

Hal ini mencakup sistem tanpa awak baik di udara, darat, air, serta sistem pendukung lainnya.

BACA JUGA: Unjuk Teknologi, Kemenperin Boyong Industri Drone ke Singapura

“Dengan nilai market sebesar itu seharusnya industri drone lokal mampu menguasai pasar tersebut,” kata Asha melalui keterangannya, Rabu (25/10/2023).

Untuk menangkap peluang tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi ASTTA ikut serta dalam pameran bergengsi skala internasional, yaitu Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) 2023 di Singapura. Ajang ini, selain menunjukan kemampuan teknologi, riset dan pengembangan industri drone di Tanah Air, juga membuka peluang membangun hubungan kerja sama internasional.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menjelaskan industri drone merupakan bagian dari kelompok industri alat angkutan yang mengalami pertumbuhan signifikan di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak kuartal II tahun 2021. Pada kuartal II tahun 2023, pertumbuhan industri alat angkutan mencapai 9,66%.

BACA JUGA: Peran Drone dalam Uji Coba Inspeksi Menara Telekomunikasi Pertamina

“Pertumbuhan positif ini disebabkan oleh pengaruh berbagai kebijakan pemerintah yang strategis dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta mengimplementasikan program Making Indonesia 4.0,” ujarnya.

Taufiek menyebut industri drone di Indonesia telah mampu mengembangkan dan memproduksi teknologi tanpa awak yang dapat dimanfaatkan di beragam sektor, seperti perkebunan, militer, dan pengawasan.

“Untuk itu, kami akan mempromosikan dan mendukung kemajuan teknologi industri drone dalam negeri melalui ajang pameran dan forum di tingkat nasional maupun internasional yang diharapkan akan memperluas jaringan kerja sama dan perluasan pasar,” ucapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related