Potret Perubahan Perilaku Konsumen Sejak Physical Distancing

marketeers article
Asian men buy and shopping food for hoarding in during the Covid outbreak

Kebijakan pemerintah Indonesia untuk menerapkan aturan physical distancing berdampak pada perubahan perilaku konsumen. Perusahaan data dan Artificial Intelligence (AI), ADA menemukan, terjadi perubahan drastis pada rutinitas harian masyarakat yang menyebabkan perilaku konsumen baru (Crisis Persona).

Analisis ini dilakukan ADA terhadap lebih dari 400 ribu aplikasi di Asia, dan satu juta lokasi yang biasa dikunjungi individu selama pandemi berlangsung.

Hasil analisis tersebut menemukan, pada akhir Februari 2020 hingga minggu ketiga Maret, aktivitas di kawasan Pusat Bisnis Jakarta mengalami penurunan sebesar 53%.

“Sempat terlihat lonjakan sesaat, namun hal ini lantaran mereka melakukan persiapan untuk membawa data-data yang dibutuhkan dari tempat kerja ke rumah. Secara keseluruhan mulai akhir Februari hingga Maret, kita dapat melihat orang-orang yang biasa berpergian ke daerah tersebut menurun drastis,” jelas Faradi Bachri, Agency Country Director ADA in Indonesia di Jakarta, Kamis (30/05/2020).

Perubahan perilaku commuter ini juga berakibat pada jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan dan restoran cepat saji. Sejak 15 Maret, kunjungan ke sejumlah mall di Jakarta menurun hingga 50% dibandingkan awal tahun ini.

Hal ini mempengaruhi jumlah kunjungan orang ke pusat kebugaran yang berada di dalam mall. Banyak individu yang memutuskan untuk melakukan aktivitas kebugaran di rumah. Mereka mengandalkan aplikasi kesehatan dan kebugaran. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga fisik dan gaya hidup sehat.

ADA juga mencatat, terdapat peningkatan penggunaan aplikasi produktivitas. Peningkatan tersebut mencapai lebih dari 150% pada pertengahan Maret dengan screen record dan aplikasi anti-virus sebagai yang paling banyak digunakan.

Beberapa aplikasi produktivitas lain yang digemari oleh pengguna adalah aplikasi yang dapat menggantikan pertemuan fisik dan mempertahankan interaksi.

“Penerapan langkah-langkah social distancing dan gerakan sosial tidak membuat hidup kita berhenti. Banyak konsumen telah beradaptasi dengan cepat dan terus melakukan apa yang telah mereka lakukan, tetapi dengan cara digital. Misalnya bekerja, belajar, melakukan olahraga dan latihan, dan lain-lain,” ungkap Kirill Mankovski, Managing Director ADA in Indonesia.

Perubahan perilaku tersebut diprediksi akan membentuk The New Normal. ADA mengidentifikasi, norma pertama yang akan terjadi dalam kondisi ini adalah terciptanya kondisi ruang yang sulit dibedakan antara rumah dan kantor.

Selain itu, dengan semakin banyak orang yang menggunakan aplikasi kebugaran, maka rumah pun berpotensi menjadi alternatif dari tempat gym.

Di sisi lain, terdapat pula peningkatan penggunaan aplikasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Mulai dari e-commerce hingga aplikasi untuk membeli kebutuhan dapur. Bukan hanya kenaikan jumlah transaksi, melainkan terdapat peningkatan jumlah pengguna (customer) baru. Mereka pun mulai bereksplorasi dan mencoba berbagai macam hal dari rumah, misalnya mencoba berbagai macam resep masakan.

“Kebiasaan-kebiasaan ini akan membentuk habit baru yang akan menciptakan norma baru. The New Normal tersebut mungkin di rumah saja,” ujar Faradi.

Related