Sekelompok ilmuwan dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), menemukan cara baru menyeduh kopi untuk menghasilkan rasa yang lebih kuat tanpa harus menambah takaran biji. Adalah pour-over, teknik seduh manual yang mengandalkan air panas yang dituangkan perlahan di atas bubuk kopi.
Metode ini mampu menonjolkan karakter rasa dari setiap biji kopi secara lebih jelas ketimbang espresso. Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa menuang air dari ketinggian maksimal 30 cm dapat meningkatkan kekuatan rasa kopi.
“Semakin tinggi air dituangkan, semakin cepat pula ia jatuh dan menghantam bubuk kopi hingga menciptakan efek longsoran kecil yang membantu mengekstrak lebih banyak senyawa rasa dari bubuk kopi,” tulis laporan tersebut, dikutip dari RNZ, Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA: 5 Tempat Makan Siomay Paling Enak Versi Taste Atlas
Menariknya lagi, metode ini tak memerlukan perubahan pada jenis biji kopi atau peralatan yang digunakan. Hanya dengan menyesuaikan cara menuang, kekuatan rasa bisa meningkat, bahkan memungkinkan pengurangan takaran bubuk kopi hingga 10% tanpa menurunkan kualitas rasa.
Selain ketinggian tuang, para peneliti juga menekankan akan pentingnya konsistensi aliran air. Menuang air secara perlahan dan stabil membantu proses ekstraksi berlangsung merata. Jika dilakukan dengan benar, hasil seduhan akan lebih kaya dan beraroma.
Elaine dan Zuyi Woon, pemilik kedai kopi manual Pour and Twist di Wellington, Selandia Baru, ikut mencoba metode ini. Saat mencoba menyeduh dengan ketinggian 30 cm secara konsisten, hasilnya memang lebih kuat dari biasanya.
BACA JUGA: 4 Sambal Khas Indonesia Mendunia, Begini Cara Buatnya
“Kami pakai biji Ethiopia yang sangrainya ringan. Hasilnya punya body lebih tebal dan rasa yang lebih kuat,” kata Elaine.
Namun, ia juga mencatat bahwa metode ini memunculkan sedikit rasa pahit dan kering yang menurutnya bisa mengganggu keseimbangan rasa. Menurutnya, teknik seduh pour-over cocok untuk pecinta kopi yang kuat, bukan mereka yang mencari keseimbangan rasa antara asam dan manis alami.
“Kalau Anda suka kopi yang kuat, mungkin cocok. Namun, kalau mengejar rasa yang seimbang, ada keasaman dan manis alami, maka metode ini mungkin bukan pilihan utama,” tutup Elaine.
Editor: Tri Kurnia Yunianto