Prediksi Tren Bisnis UKM Tahun 2021 Menurut Gojek

marketeers article

Usaha Kecil dan Menengah terbukti berhasil menjadi pahlawan ekonomi di tengah masa sulit akibat pandemi COVID-19 yang melanda sejak tahun lalu. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan kegembiraannya karena makin banyak pelaku UKM yang go digital. Menurutnya, kemauan UKM untuk go digital menjadi motor yang mendorong konsumsi masyarakat selama pandemi.

“UKM menjadi sektor yang terdampak COVID-19. Namun, mereka lebih cepat bangkit. Selama pandemi, UKM yang telah mengadopsi transaksi digital berhasil tumbuh,” klaimnya.

Gojek menyetujui pernyataan Muhammad Lutfi tersebut. Pada tahun 2020, platform on-demand service ini mencatat ada 3.000 UKM yang mendaftar ke ekosistem usahanya dalam satu hari. Artinya, pelaku UKM menyadari pentingnya beradaptasi dan digitalisasi usaha untuk tetap bertahan, bahkan tumbuh. Menyusul hal ini, Gojek berusaha melihat beberapa tren usaha yang diprediksi akan mewarnai tahun 2021.

1. Usaha Kuliner Rumahan Diprediksi Meningkat

Tren usaha kuliner rumahan diperkirakan akan masih menguasai pasar UKM digital pada tahun ini. Selama pandemi, usaha ini begitu trending dengan pelaku usaha berlomba-lomba menginovasikan resepnya, terutama dalam kategori dessert box dan rice bowl. Tren ini diikuti dengan usaha mie pedas, minuman mix susu, dan dimsum udang yang tercatat mengalami pencarian tinggi di GoFood selama pandemi.

“Akhir tahun lalu, GoFood mencatat peningkatan pencarian signifikan terhadap menu-menu trending di atas. Kami yakin ke depannya akan semakin banyak inovasi menu kuliner yang dijual. Sementara, usaha kuliner rumahan masih akan mendominasi,” kata Novi Tandjung, Head of Merchant Platform Business Gojek.

2. Gaet Pelanggan Lewat Diskon di Media Sosial

Media sosial menjadi kanal marketing yang semakin relevan. Gojek mencatat promosi yang disebarkan melalui media sosial lebih memiliki dampak dibanding yang tidak disebarkan di media sosial. 42% pemilik merchant berhasil meningkatkan usahanya pascapromosi di media sosial.

3. Pembayaran Nontunai Semakin Digemari

Konsumen kini semakin terbiasa dengan transaksi nontunai. Hal ini menandakan adopsi digital tidak hanya perlu dilakukan dengan bergabung dalam platform usaha digital, tapi juga menerapkan fungsi teknologi dalam aspek supply dan value chain, hingga transaksi.

Gojek melalui Midtrans, payment gateway yang merupakan bagian dari Gojek mencatat kini ada empat metode pembayaran nontunai pada tahun 2020. Di antaranya transfer bank, cicilan tanpa kartu, QRIS, dan GoPay. “Transaksi nontunai akan terus berkembang ke depannya, didorong oleh inovasi yang akan semakin banyak dan semakin terbiasanya konsumen terhadap jenis transaksi ini,” tutur Novi.

4. Peran Penting Komunitas dalam Meningkatkan Kompetensi

Prediksi meningkatnya UKM akibat dorongan digital juga berarti akan terjadi persaingan yang semakin ketat pada sektor ini. Novi mengatakan ke depannya bukan platform digital yang harus berinovasi, tapi juga pelaku usaha.

Komunitas dinilai akan berperan penting dalam peningkatan persaingan di sektor ini. Dengan adanya komunitas, persaingan akan lebih sehat dengan peningkatan kompetensi lewat kegiatan sharing pengetahuan dan ide usaha.

Editor: Sigit Kurniawan

Related