Produk Syariah Makin Disukai Nasabah Non-Muslim

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia diperkirakan akan tetap tinggi di tengah masa pandemi COVID-19. Asosiasi profesional layanan keuangan internasional Million Dollar Round Table (MDRT) memperkirakan bahwa potensi asuransi syariah di Indonesia dalam tiga tahun mendatang akan mencapai Rp 9,6 triliun dan 19% di antaranya diprediksi akan datang dari nasabah non-muslim.

“Popularitas produk-produk keuangan syariah di Indonesia memang sedang meningkat pesat, bahkan di kalangan nasabah non-muslim,” ujar Budiono Prasetyo, anggota MDRT Indonesia, Rabu (12/08/2020)

Ia menjelaskan, semakin banyak banyak informasi dan hasil yang terlihat dari produk-produk keuangan syariah, popularitasnya akan semakin meningkat. Dalam bidang asuransi, produk syariah juga diminati masyarakat Indonesia karena cenderung aman dan diawasi Dewan Pengawas Syariah.

Meski pada awalnya banyak nasabah non-muslim yang ragu dan mempertanyakan manfaat dan keamanan produk syariah. Namun, tren mulai berubah seiring dengan banyaknya manfaat dari produk syariah.

“Bisa ditujukan dalam produk Kredit Pemiliki Rumah (KPR) syariah, angsurannya cenderung flat dan tidak naik-turun seperti pada KPR konvensional. Pada perbankan syariah juga menarik karena tidak adanya biaya administrasi, biaya ATM, dan riba. Ini yang amat menarik nasabah untuk berinvestasi dalam produk-produk syariah,” tutup Budiono.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related