PTPN IV Ekspor Perdana CPO Bersertifikat SG RSPO Senilai US$ 9 Juta

marketeers article
Sumber gambar: Kementerian BUMN.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo melakukan ekspor perdana 10.000 ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berkualitas tinggi dengan mengantongi sertifikat segregation roundtable on sustainable palm oil (SG RSPO) melalui Pelabuhan Pelindo Dumai, Provinsi Riau. Komoditas tersebut diekspor ke Eropa dengan nilai sebesar US$ 9 juta atau setara Rp 146,3 miliar (kurs Rp 16.260 per US$).

Jatmiko Santosa, Direktur Utama PTPN IV PalmCo menjelaskan, pengiriman tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Inacom.

BACA JUGA: Menang Gugatan di WTO, Eropa Terbukti Diskriminasikan Sawit RI

“CPO ini merupakan hasil produksi di PTPN IV Regional III yang sebelumnya telah mengantongi RSPO model identity preserved,” kata Jatmiko melalui keterangan resmi, Sabtu (15/2/2025).

Awal tahun ini, PTPN IV PalmCo melalui wilayah operasional Regional III yang berlokasi di Provinsi Riau berhasil mengantongi sertifikasi RSPO model Identity Preserved Segregation, yang merupakan produk CPO dengan nilai premium signifikan untuk pasar global.

BACA JUGA: Harga Sawit Hari Ini 23 Januari Anjlok, Ada Tekanan Jual

CPO bersertifikasi RSPO SG tersebut dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit Sei Rokan dan Tandun, yang beroperasi di bawah manajemen PTPN IV di Riau.

Jatmiko mengatakan bahwa sertifikasi internasional tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menjamin jejak keberlanjutan dan keterlacakan di sepanjang rantai pasok produksi. Diharapkan proses ini dapat diidentifikasi secara komprehensif, mulai dari on-farm hingga ke off-farm.

Melalui sertifikasi tersebut, PTPN IV PalmCo pun berpotensi mendapat tambahan nilai atau added value berupa premium price mencapai US$ 40 per metrik ton.

“Sertifikasi RSPO model IP Segregation ini bukan hanya premium price maupun kemampuan kami bersaing di pasar global, namun merupakan wujud komitmen untuk bersama-sama melaksanakan program sawit lestari yang berkelanjutan,” tuturnya.

Sementara itu, Ryanto Wisnuardy, Direktur Pemasaran dan Komersial PTPN IV PalmCo menambahkan, pada tahun ini, Korporasi PalmCo menargetkan untuk mampu memproduksi dan mengapalkan sebanyak 120 ribu metrik ton minyak sawit mentah bersertifikat RSPO SG. Jumlah itu setara 4,6% dari total produksi rata-rata tahunan perusahaan yang mencapai 2,58 juta metrik ton per tahun.

Melalui sertifikasi ini, PTPN IV PalmCo menargetkan tambahan premium price sebesar US$ 3,6 juta. Target itu diambil dari wilayah operasional PTPN IV di Riau dan Sumatera Utara dengan kisaran premium price US$ 20-50 per metrik ton.

“Dengan asumsi rata-rata US$ 30 per metrik ton, maka diestimasikan akan memberikan nilai tambah US$ 3,6 juta,” ujarnya.

Lebih jauh, dia mengatakan bahwa PTPN IV Regional III merupakan yang pertama yang berhasil mengantongi dan mengapalkan produk CPO RSPO SG tersebut. Ini menjadi tonggak sejarah betul di PTPN, karena Regional III yang pertama kalinya melakukan ekspor sertifikasi SG.

“Saya mengapresiasi Regional III, karena telah menjadi motor penggerak diberbagai hal,” katanya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS