PTPP Raih Kontrak Terbanyak di IKN Nusantra, Ini 2 Proyek Terbaru

marketeers article
Hingga Oktober, PTPP Kantongi Kontrak Baru Sebesar Rp 21,82 Triliun. (FOTO: Dok PTPP)

PT PP (Persero) Tbk (IDX: PTPP) memperoleh nilai kontrak terbanyak di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim). Badan usaha milik negara (BUMN) karya ini kembali memperoleh tambahan dua proyek baru.

Proyek tersebut, yaitu Pembangunan Bangunan Gedung Kantor Presiden Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp 1,56 triliun dan Pembangunan Bangunan Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp 1,34 triliun. Perseroan menjadi pemimpin konsorsium dalam pekerjaan dua proyek ini dengan masing-masing porsi sebesar 55%.

BACA JUGA: PTPP Putuskan Lanjutkan Proyek Smelter di Mempawah Kalbar

“Dengan bertambahnya dua proyek ini, perseroan telah mendapatkan total enam proyek senilai Rp2,9 triliun dan menjadi kontraktor dengan perolehan nilai kontrak terbanyak di IKN saat ini,” kata Bahktiyar Efendi, Sekretaris Perusahaan PTPP dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Dia mengatakan perseroan akan memberikan kualitas terbaik sesuai trademark PTPP dengan mengedepankan inovasi, teknologi, dan keselamatan di setiap proyek. Sebelumnya, PTPP telah mendapatkan empat proyek IKN dengan total nilai Rp 1,47 triliun. 

BACA JUGA: PTPP Rampungkan Pembangunan Tol Semarang-Demak Akhir 2022

Keempat proyek tersebut adalah Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau-SP Tempadung senilai Rp 687,7 miliar, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat senilai Rp 423,8 miliar, Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (IKN) Tahap 1 senilai Rp 83,2 miliar, dan Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (IKN) Tahap 2 senilai Rp 280,2 miliar.

Total perolehan kontrak baru perseroan hingga saat ini tercatat di Rp 19,3 triliun dan naik sebesar 33,5% dibandingkan dengan perolehan kontrak baru di Oktober 2021.

“Saat ini, perseroan masih berpartisipasi dalam beberapa lelang proyek di IKN. Kami optimis dapat meraih proyek lainnya sesuai dengan target perseroan,” ujar Bakhtiyar.

Related