Puas Atas Imbal Hasil, Investor Indonesia Andalkan Keberuntungan

marketeers article

Sebanyak empat dari lima investor Indonesia merasa puas atas hasil investasi yang mereka lakukan selama tahun 2014 lalu. Persentase ini tertinggi daripada negara-negara lain di Asia. Demikian hasil temuan Manulife Investor Sentiment Index (MISI) ke-8 2015.

Saat memaparkan temuan-temuan MISI, Putut Endro Andanawarih selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan 81% responden merasa puas dengan imbal hasil yang mereka terima. “Uniknya, lebih dari separuh atau 54% mereka yang merasa puas menganggap hasil yang mereka terima karena faktor keberuntungan semata,” terang Putut, Kamis (5/3/2015).

Lebih lanjut, Putut menjelaskan alasan lain kepuasan investor Indonesia terhadap hasil investasinya disebabkan oleh kejadian tak terduga di pasar (28%), berani mengambil risiko (22%), menyeimbangkan kembali portofolio (19%), serta melakukan diversifikasi portofolio (14%).

Menurut Putut, faktor keberuntungan tak bisa dijadikan landasan investasi karena tak bisa diukur. Mestinya, investor perlu mengenali karakteristik instrumen investasi yang dimiliki serta kemampuan mengelola yang baik. Hal seperti itulah yang menjadi temuan MISI di negara-negara Asia lainnya. Para investor di negara-negera itu mengatakan rebalancing dan diversifikasi portofolio justru menjadi alasan kepuasan mereka terhadap investasi di tahun lalu.

Indeks Melemah

Dalam MISI kali ini, Manulife mencatat sentimen investor di Indonesia secara keseluruhan turun 14 poin ke angka 50. Salah satu penyebabnya adalah dampak penerapan pengurangan subsidi BBM pada November 2014 lalu. Meski demikian, penurunan tersebut masih lebih baik daripada indeks sentimen di Asia yang turun menyentuh angka 26.

Selain itu, kepercayaan investor terhadap reksa dana dan saham juga turun masing-masing 37 poin dan 20 poin. Hal yang berbeda terjadi dengan dana tunai yang justru naik 1 poin menjadi 87. Sementara itu, sentimen terhadap rumah tinggal berada di angka 81 dan properti lainnya di angka 79.

Related