Punya Produk Text to Speech Unggulan, Prosa Perluas Pasar ke B2C

marketeers article
Artificial Intelligence technology concept with text AI made of electronic circuit board with microchip above planet Earth with connected network, data exchange and computing, elements from NASA

Di era ini, teknologi digital sudah menjadi hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Saat ini manusia tidak bisa lepas dari teknologi digital untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kesempatan ini akhirnya dimanfaatkan oleh perusahaan Prosa.ai untuk mengembangkan pasarnya.

Prosa.ai adalah perusahaan yang berfokus dalam pengembangan produk berbasis artificial intelligence (AI) dan natural language processing (NLP) untuk business to business (B2B). Beberapa produk yang sudah dipasarkan antara lain chatbot, analitik sentiment (CX), text-to-speech, transkripsi rapat, biometrik suara, anti-hoaks, regulatory technology, dan mesin pemroses bahasa indonesia (NLP) lainnya.

Melihat semakin banyaknya kebutuhan masyarakat akan produk digital berbasis AI, Prosa mulai menggarap pasar business to consumer (B2C) dengan salah satu produk andalannya, yaitu text-to-speech (TTS). Terlebih saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan audio voice over yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“Kami melihat banyaknya permintaan masyarakat untuk produk text-to-speech kami yang berbasis cloud yang memungkinkan pengguna untuk dapat mensintesis naskah teks mereka dengan cepat dan mudah. Pengguna cukup mengunggah atau mengetik teks yang ingin diubah menjadi suara, dan dalam waktu beberapa detik tulisan akan dikonversi menjadi ucapan atau suara,” kata Teguh Eko Budiarto, Co-Founder & CEO Prosa.ai.

Produk TTS milik Prosa dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang memudahkan pengguna, yaitu speech synthesizer yang membantu memudahkan pengubahan teks tertulis menjadi sebuah ucapan, human-sounding voices, sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna dapat memilih karakter suara dan gaya bicara manusia yang natural.

Fitur lainnya yaitu voice tuning, fitur yang dapat menyesuaikan tinggi rendahnya nada serta mengatur kecepatan berbicara. Lalu, fitur flexible audio file, yaitu fitur yang dapat menghasilkan audio dalam berbagai format.

Teguh mengatakan bahwa Prosa juga menciptakan suara yang di desain khusus untuk audiobook berbahasa Indonesia yang diberi nama karakter Dini. Tak hanya itu, Prosa.ai juga meningkatkan inovasinya dengan menghadirkan karakter suara-suara lainnya seperti suara Dimas dengan gaya bicara formal, dan Ocha dengan gaya bicara ramah.

“Teknologi text-to-speech ini memang bukanlah hal yang baru. Akan tetapi, produk TTS yang kami miliki mempunyai keunggulan, seperti model-model suara yang unik dan bervariasi. Selain itu, kamus tata bahasa TTS juga selalu kami perbarui, sehingga dapat meminimalisir kesalahan pengucapan,” tutup Teguh.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related