Raih Crowdfunding Lewat LandX, Dragon Hot Pot Ekspansikan Bisnis

marketeers article

Pelaku industri makanan dan minuman terus berjuang untuk mendulang performa penjualan yang positif. Pasalnya, tidak sedikit dari pelaku di industri ini yang terdampak pandemi COVID-19. Banyak dari mereka yang masih mampu bertahan di tengah badai akibat pandemi, salah satunya adalah restoran yang berada di bawah naungan Yamatoten Abura Soba Group asal Melbourne, Dragon Hot Pot.

Walau memiliki banyak tantangan di saat pandemi, Dragon Hot Pot berhasil berjuang dan memutarbalikkan keadaan. Hal ini terbukti dari omzet restoran asal Australia tersebut yang terus meningkat dan terus melakukan ekspansi dengan membuka cabang baru. Di awal kehadirannya pada tahun 2020, restoran ini sukses membuka cabang di Pondok Indah Mall II dan Rukan The Golf E Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

“Dengan bisnis yang menjanjikan dan target pasar yang sangat luas, Dragon Hot Pot bisa melewati badai pandemi COVID-19. Omzet kami tetap growing sampai saat ini. Kini, kami ingin membuka cabang baru di dua tempat strategis di Jakarta,” ujar Komisaris Dragon Hot Pot Indonesia, Becky Tumewu.

Kedua cabang baru yang akan hadir dalam waktu dekat berada di Mall Central Park dan Ruko Victoria Lane Alam Sutera. Untuk mewujudkan hal ini, Dragon Hot Pot berkolaborasi bersama platform equity crowdfunding, LandX. Becky menjelaskan pada proses listing DHP 1 dan DHP 2 melalui aplikasi LandX, target patungan sebesar Rp 10 miliar dapat terealisasi dalam waktu 15 menit.

Berangkat dari hal tersebut, Dragon Hot Pot kembali me-listing sahamnya dengan kode DHP 3 yang akan hadir pada 2022. “Masuknya kembali Dragon Hot Pot untuk yang ketiga kalinya membuktikan bahwa, salah satu core value kami “integrity” berjalan dengan baik. Kami sangat bersemangat dengan kepercayaan yang diberikan Dragon Hot Pot memilih LandX sebagai layanan urun dana untuk kepemilikan sahamnya,” ungkap Founder dan Chief Executive Officer LandX Andika Sutoro Putra.

Lebih lanjut, LandX dalam keterangan resminya mengatakan bahwa perusahaan akan menyeleksi dengan ketat setiap UKM yang akan dibiayai dari uang investor. Selain itu, UKM yang dibiayai harus sudah memiliki prospek, kinerja dan pertumbuhan yang positif serta aset dasar properti yang bernilai tinggi, dan risiko mitigasi yang matang.

Related